Minggu, 27 September 2009

kokam mengucapkan
selamat atas penyelenggaraan DAD PTM
semoga sukses dan di lindungi oleh allah swt

Sabtu, 12 September 2009

A. LATAR BELAKANG

Pemuda Muhammadiyah melalui Muktamar yang ke 12 di Surabaya mememutuskan untuk menanata dan memerankan kembali secara optimal KOKAM sebagai salah satu unit aktivitas pembinaan kader yang diarahkan untuk menjadi salah satu bagian dari penampilan dan peran Pemuda Muhammadiyah dalam ikutserta menyelesaikan pelbagai krisis kemanusiaan yang tengan dihadapi bangsa.

Upaya tersebut sekaligus merupakan bentuk percepatan keterlibatan Pemuda Muhammadiyah secvara proaktif dalam berbagai kancah kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai tantangan sejarah yang harus dijawab secara sistimatis dan by disain, di dalam bingkai komitmen untuk “menebar keteladanan, menuai Indonesi yang berperadaban” .

Dalam rangka mengaktualisasikan keputusan tersebut, maka KOKAM dengan visi, misi dan orientasi program barunya memandang strategis perlunya pembinaan sumber daya pimpinan KOKAM Pemuda Muhammadiyah.

B. TUJUAN

1. Mempunyai kemampuan visioner, amanah, dan berdedikasih tinggi.
2. Menguasai tentang KOKAM Pemuda Muhammadiyah.
3. Mempunyai kemampuan pemecahan masalah secara structural yang muncul dari lingkungan intern KOKAM Pemuda Muhammadiyah.
4. Mempunyai kemampuan pengembangan program dan institusi KOKAM.
5. Memiliki kemampuan inovasi dan kreasi untuk mengembangkan ide dan strategis penyelenggaraan misi KOKAM Pemuda Muhammadiyah pada masa kini dan masa depan.
C. TARGET

1. Terwujudnya profil pimpinan KOKAM Pemuda Muhammdiyah yang berorientasi kepada kepentingan visi dan misi KOKAM.
2. Tersedianya staf pimpinan KOKAM Pemuda Muhammadiyah yang memiliki wawasan, keterampilan, sikap integralis dan holistic dalam mengelola KOKAM.
3. Tersedianya staf pimpinan KOKAM Pemuda Muhammadiyah yang memiliki kemampuan mengantisipasi dan pemecahan masalah yang timbu, baik dari persoalan structural maupun dalam pelaksanaan program
4. Berkembangnya system manajemen KOKAM Pemuda Muhammadiyah ke arah yang lebih rasional, efisien dan efektif dalam pemecahan yang bersifat structural maupun programatik.
5. Berkembangnya system manajemen KOKAM Pemuda Muhammadiyah ke arah yang lebih profisional dan proporsional sebagai landasan dalam mengelola program-program baru KOKAM.
Sunnah Bulan Suci Ramadhan

Hadirin Jamaah Isya dan Tarawih rahimakumullah
Ramadhan yang kita berada di dalamnya ini merupakan satu bulan yang sangat istimewa. Saking istemewanya banyak orang menginginkan agar sepanjang bulan itu adalah Bulan Ramadhan. Walaupun hal itu tidak akan mungkin terjadi. Oleh karena itu kita semua ummat Muslim sangat menanti-natikan akan kedatanagnnya.

Untuk itulah ketika Ramadhan tiba seperti saat ini, kita betul-betul memanfaatkan Ramadhan secara optimal. Jika para entrepreneur (pengusaha) memanfaatkan setiap peluang dengan efektif sehingga memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya dalam usaha mereka, para salafus shalih bahkan jauh lebih serius dari apa yang mereka lakukan. Sebab mereka sadar bahwa tidak ada jaminan bahwa pada Ramadhan yang akan datang mereka masih ada di dunia ini dan memiliki kesempatan beribadah seperti ini.

Maka, diantara hal yang perlu dilakukan adalah mengikuti sunnah-sunnah Ramadhan yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW sebagai berikut :
1. Sahur dan mengakhirkannya
Diantara sunnah Ramadhan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW adalah makan sahur. Dalam salah satu hadits beliau bersabda:

تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِى السَّحُورِ بَرَكَةً

Makan sahurlah engkau karena makan sahur itu berkah (HR. Bukhari Muslim)

Sayyid Sabiq dalam Fiqih Sunnah menjelaskan hal yang menyebabkan berkahnya sahur adalah karena ia menguatkan orang yang berpuasa, menggiatkan, dan memudahkannya.

Para Shahabat yang merupakan generasi pecinta sunnah merupakan para pioner dalam mengamalkan sunnah ini. Amar bin Maimun berkata: Para shahabat Nabi Muhammad SAW adalah orang-orang yang paling segera berbukanya dan paling terlambat bersahurnya (HR. Baihaqi dengan sanad yang shahih)

Kapankah waktu yang disebut mengakhirkan sahur yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dan para shahabatnya? Zaid bin Tsabit menjawab itu saat ditanya oleh Anas bin Malik.

Dari Zaid bin Tsabit berkata: "Kami makan sahur bersama Rasulullah SAW, kemudian melaksanakan shalat (Shubuh)", maka saya (Anas) bertanya: "Berapa kira-kira jarak keduanya?" Zaid menjawab "Lima puluh ayat" (HR. Bukhari)

2. Menyegerakan berbuka puasa
Sunnah Ramadhan yang kedua adalah menyegerakan berbuka. Rasulullah SAW bersabda:

لاَ يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ
Manusia tetap dalam kebaikan selagi menyegerakan berbuka (Muttafaq 'alaih)

Ketika matahari telah terbenam dengan jelas, maka disunnahkan untuk segera berbuka. Sebaiknya berbuka adalah dengan buah kurma dan jika tidak ada, maka berbuka dengan minum air.

3. Memperbanyak doa di tengah puasa dan ketika berbuka
Mengapa? Karena doa orang yang berpuasa tidak ditolak oleh Allah SWT, baik saat tengah berpuasa maupun saat berbuka. Rasulullah SAW bersabda :

إن للصائم عند فطره دعوة ما ترد

Sesungguhnya doa orang yang puasa pada saat berbuka tidak tertolak (HR. Hakim, Thabrani, Baihaqi)


dan Hadits lain menyebutkan :
Tiga orang yang tidak tertolak doanya: Imam yang adil, orang yang puasa sampai berbuka, dan orang yang dianiaya (HR. Baihaqi)

Setiap kita pasti memiliki hajat kepada Allah SWT. Setiap kita pasti memiliki masalah dalam hidup ini. Setiap kita tentunya menghadapi problematika. Maka, berdoalah kepada Allah, kita mohon solusi dan jalan keluarnya. Dan yang lebih penting adalah kita berdoa kepada Allah untuk akhirat kita. Takutlah jika kita hanya berdoa untuk kebaikan dunia, kita tidak mendapatkan bagian di akhirat.

Maka di antara manusia ada orang yang bendoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia", dan tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhirat. Dan di antara mereka ada orang yang bendoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka" (QS. Al-Baqarah : 200-201)


4. Menghindari hal-hal yang bisa membuat puasa sia-sia
Terkadang kita jumpai masyarakat kita memaknai puasa hanya sekedar menahan makan dan minum. Sementara lisannya dibiarkan tidak berpuasa, telinganya masih tidak dijaga, atau bahkan tangan dan kakinya melakukan hal-hal yang keji.


Rasulullah bersabda tentang hakikat puasa:
Puasa bukan hanya sekedar menahan makan dan minum, sesungguhnya puasa itu menahan diri dari hal-hal yang sia-sia dan keji (HR. Hakim dan dia menshahihkan sesuai syarat Muslim)

5. Shalat tarawih
Diantara sunnah dalam bulan Ramadhan adalah shalat tarawih; sebuah ibadah sunnah muakkad yang tidak bisa kita jumpai di bulan yang lain. Kesempatan yang langka ini hendaknya kita manfaatkan sebaik-baiknya. Jangan biarkan diri kita kehilangan satu malam pun untuk shalat tarawih.
Dari Abu Hurairah RA. Berkata: "Sesungguhnya Rasulullah SAW menganjurkan shalat malam pada bulan Ramadhan tanpa mewajibkannya", kemudian beliau bersabda: "Barangsiapa yang shalat malam pada bulan Ramadhan karena iman dan mengharap perhitungan (pahala) akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu". (HR. Muslim)

6. Memperbaiki amal dan tadarus Al-Qur'an
Sunnah lainnya pada bulan Ramadhan adalah memperbaiki amal dan tadarus Al-Qur'an. Kita perbanyak tilawah Al-Qur'an juga melakukan tahsin tilawah dan mempelajari Al-Qur'an dan tafsirnya.

Dari Ibnu Abbas RA. Berkata: "Rasulullah SAW adalah orang yang paling dermawan. Dan kedermawanannya memuncak pada bulan Ramadhan ketika Jibril menemuinya dan Jibril menemuinya setiap malam untuk tadarus Al-Qur'an. Sungguh Rasulullah SAW lebih murah hati melakukan kebaikan daripada angin yang bertiup". (HR. Bukhari)

7. Bersungguh-sungguh pada 10 hari terakhir
Sunnah yang biasa terlupakan kaum muslimin pada hari ini adalah pada 10 hari terakhir, yang merupakan puncak dari Ramadhan. Tetapi lebih banyak orang yang menggunakan waktu itu untuk persiapan lebaran dengan belanja atau persiapan mudik, dan lain sebagainya. Sangat bertolak belakang dengan apa yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dan para shahabatnya.

Dari Aisyah RA berkata : "Rasulullah SAW jika telah masuk sepuluh terakhir bulan Ramadhan menghidupkan malam, membangunkan keluarganya dan mengencangkan ikat pinggang". (Muttafaq 'alaih)


Demikian sunnah-sunnah Ramadhan, semoga kita termasuk orang yang mendapat taufiq untuk melakukannya. Amin.

Wassalamu’alikum Wr. Wb.

Sunnah Bulan Suci Ramadhan

Sunnah Bulan Suci Ramadhan

Hadirin Jamaah Isya dan Tarawih rahimakumullah
Ramadhan yang kita berada di dalamnya ini merupakan satu bulan yang sangat istimewa. Saking istemewanya banyak orang menginginkan agar sepanjang bulan itu adalah Bulan Ramadhan. Walaupun hal itu tidak akan mungkin terjadi. Oleh karena itu kita semua ummat Muslim sangat menanti-natikan akan kedatanagnnya.

Untuk itulah ketika Ramadhan tiba seperti saat ini, kita betul-betul memanfaatkan Ramadhan secara optimal. Jika para entrepreneur (pengusaha) memanfaatkan setiap peluang dengan efektif sehingga memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya dalam usaha mereka, para salafus shalih bahkan jauh lebih serius dari apa yang mereka lakukan. Sebab mereka sadar bahwa tidak ada jaminan bahwa pada Ramadhan yang akan datang mereka masih ada di dunia ini dan memiliki kesempatan beribadah seperti ini.

Maka, diantara hal yang perlu dilakukan adalah mengikuti sunnah-sunnah Ramadhan yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW sebagai berikut :
1. Sahur dan mengakhirkannya
Diantara sunnah Ramadhan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW adalah makan sahur. Dalam salah satu hadits beliau bersabda:

تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِى السَّحُورِ بَرَكَةً

Makan sahurlah engkau karena makan sahur itu berkah (HR. Bukhari Muslim)

Sayyid Sabiq dalam Fiqih Sunnah menjelaskan hal yang menyebabkan berkahnya sahur adalah karena ia menguatkan orang yang berpuasa, menggiatkan, dan memudahkannya.

Para Shahabat yang merupakan generasi pecinta sunnah merupakan para pioner dalam mengamalkan sunnah ini. Amar bin Maimun berkata: Para shahabat Nabi Muhammad SAW adalah orang-orang yang paling segera berbukanya dan paling terlambat bersahurnya (HR. Baihaqi dengan sanad yang shahih)

Kapankah waktu yang disebut mengakhirkan sahur yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dan para shahabatnya? Zaid bin Tsabit menjawab itu saat ditanya oleh Anas bin Malik.

Dari Zaid bin Tsabit berkata: "Kami makan sahur bersama Rasulullah SAW, kemudian melaksanakan shalat (Shubuh)", maka saya (Anas) bertanya: "Berapa kira-kira jarak keduanya?" Zaid menjawab "Lima puluh ayat" (HR. Bukhari)

2. Menyegerakan berbuka puasa
Sunnah Ramadhan yang kedua adalah menyegerakan berbuka. Rasulullah SAW bersabda:

لاَ يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ
Manusia tetap dalam kebaikan selagi menyegerakan berbuka (Muttafaq 'alaih)

Ketika matahari telah terbenam dengan jelas, maka disunnahkan untuk segera berbuka. Sebaiknya berbuka adalah dengan buah kurma dan jika tidak ada, maka berbuka dengan minum air.

3. Memperbanyak doa di tengah puasa dan ketika berbuka
Mengapa? Karena doa orang yang berpuasa tidak ditolak oleh Allah SWT, baik saat tengah berpuasa maupun saat berbuka. Rasulullah SAW bersabda :

إن للصائم عند فطره دعوة ما ترد

Sesungguhnya doa orang yang puasa pada saat berbuka tidak tertolak (HR. Hakim, Thabrani, Baihaqi)


dan Hadits lain menyebutkan :
Tiga orang yang tidak tertolak doanya: Imam yang adil, orang yang puasa sampai berbuka, dan orang yang dianiaya (HR. Baihaqi)

Setiap kita pasti memiliki hajat kepada Allah SWT. Setiap kita pasti memiliki masalah dalam hidup ini. Setiap kita tentunya menghadapi problematika. Maka, berdoalah kepada Allah, kita mohon solusi dan jalan keluarnya. Dan yang lebih penting adalah kita berdoa kepada Allah untuk akhirat kita. Takutlah jika kita hanya berdoa untuk kebaikan dunia, kita tidak mendapatkan bagian di akhirat.

Maka di antara manusia ada orang yang bendoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia", dan tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhirat. Dan di antara mereka ada orang yang bendoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka" (QS. Al-Baqarah : 200-201)


4. Menghindari hal-hal yang bisa membuat puasa sia-sia
Terkadang kita jumpai masyarakat kita memaknai puasa hanya sekedar menahan makan dan minum. Sementara lisannya dibiarkan tidak berpuasa, telinganya masih tidak dijaga, atau bahkan tangan dan kakinya melakukan hal-hal yang keji.


Rasulullah bersabda tentang hakikat puasa:
Puasa bukan hanya sekedar menahan makan dan minum, sesungguhnya puasa itu menahan diri dari hal-hal yang sia-sia dan keji (HR. Hakim dan dia menshahihkan sesuai syarat Muslim)

5. Shalat tarawih
Diantara sunnah dalam bulan Ramadhan adalah shalat tarawih; sebuah ibadah sunnah muakkad yang tidak bisa kita jumpai di bulan yang lain. Kesempatan yang langka ini hendaknya kita manfaatkan sebaik-baiknya. Jangan biarkan diri kita kehilangan satu malam pun untuk shalat tarawih.
Dari Abu Hurairah RA. Berkata: "Sesungguhnya Rasulullah SAW menganjurkan shalat malam pada bulan Ramadhan tanpa mewajibkannya", kemudian beliau bersabda: "Barangsiapa yang shalat malam pada bulan Ramadhan karena iman dan mengharap perhitungan (pahala) akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu". (HR. Muslim)

6. Memperbaiki amal dan tadarus Al-Qur'an
Sunnah lainnya pada bulan Ramadhan adalah memperbaiki amal dan tadarus Al-Qur'an. Kita perbanyak tilawah Al-Qur'an juga melakukan tahsin tilawah dan mempelajari Al-Qur'an dan tafsirnya.

Dari Ibnu Abbas RA. Berkata: "Rasulullah SAW adalah orang yang paling dermawan. Dan kedermawanannya memuncak pada bulan Ramadhan ketika Jibril menemuinya dan Jibril menemuinya setiap malam untuk tadarus Al-Qur'an. Sungguh Rasulullah SAW lebih murah hati melakukan kebaikan daripada angin yang bertiup". (HR. Bukhari)

7. Bersungguh-sungguh pada 10 hari terakhir
Sunnah yang biasa terlupakan kaum muslimin pada hari ini adalah pada 10 hari terakhir, yang merupakan puncak dari Ramadhan. Tetapi lebih banyak orang yang menggunakan waktu itu untuk persiapan lebaran dengan belanja atau persiapan mudik, dan lain sebagainya. Sangat bertolak belakang dengan apa yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dan para shahabatnya.

Dari Aisyah RA berkata : "Rasulullah SAW jika telah masuk sepuluh terakhir bulan Ramadhan menghidupkan malam, membangunkan keluarganya dan mengencangkan ikat pinggang". (Muttafaq 'alaih)


Demikian sunnah-sunnah Ramadhan, semoga kita termasuk orang yang mendapat taufiq untuk melakukannya. Amin.

Wassalamu’alikum Wr. Wb.

Jumat, 2009 September 11

Kamis, 10 September 2009

Djasman Al_Kindi

Melangit keabadian keharuman melati,
Simbol ketauhidan dalam satu tangkai
Keberanianmu membuktikan pengorbanan pada janji
menyuburkan jejak-jejak matahari dalam ikatan


Tampak di sebelah kanan muncul segerombol, da’iyah
Mengokohkan tiang-tiang yang hampir tumbang
Melangkah dan menggenggam batu-batu suci
Yang siap dilemparkan untuk para animisme dan dinamisme
Bagi mereka yang mengotori kemurnian keyakinannya


Sementara di sebelah kiri telah muncul pula sekelompok cindekiawan
Yang membawa perisai berbentuk pena, dengan ukiran gambar berbentuk matahari
Ketika cahaya menghampirinya, kuning emas menyilaukan mata
Bahkan mengagumkan bagi orang-orang disekitarnya
Terukir dalam sejarah waktu itu,
Tepat tanggal 14 Maret 1964
Visi dan misi itu tertulis jelas
“Terbentuknya cendikiawan muslim untuk mengamalkan amal usaha Muhammadiyah”
Dan terdengar jelas getaran dalam keheningan malam Djasman Al Kindi
Semboyan itu berbunyi
“FASTABIQUL KHOIRAT”

Lumpuh Di Negeri Sendiri


Bergeraklah !!!

Jangan diam saja,

Lihatlah mentari sudah berlari sejak tadi ??

Majulah !!

Jangan berdiri saja,

Lihatlah air telah sampai ke hulu ??


Berjalanlah !!!

Jangan duduk saja,

Lihatlah siang telah menghantarkan senja ??

Banyak yang menunggumu di sana,

Banyak yang membutuhkanmu di sana,


Apakah kamu terlupa pesan-pesan kakekmu itu,

Kakek yang pandai main gangsing ketika kecilnya,

Kakek yang pandai main layang-layang, bahkan terampil membatik

Kakek yang benci animisme dan dinamisme

Seharusnya kau mengingat itu..


Kau jangan salah paham…

Bukan maksudku menyuruhmu taklid buta,

Menyampingkan nabi Muhammad SAW sebagai teladanmu

Tapi setidaknya kau dapat merenung

Tak malukah kamu ???

Mengaku cucu nya sementara kamu melupakan gerakan yang didirikannya ??


Ahmad Dahlan itu nama kakekmu ?

Atau…..jangan-jangan kau lupa Dia siapa, ?

Sehingga kamu menderita seperti sekarang ini ?!


Penderitaanmu amat sulit ku mengerti,

Kau diam ketika melihat bangsa lain menjajah gerakan kakekmu

Kau pura-pura tak melihat ketika penjajah merampok uang gerakanmu

Parahnya, kau hanya diam ketika ahli TBC memimpin gerakanmu


Mau jadi apa??!

Gerakan Amar Ma’ruf Nahi Mungkar ini ?

Jika kau yang kader dan cucu Ahmad Dahlan saja, Bengong tanpa kata !!

Atau kau sengaja membiarkan gerakan kakekmu Sakaratul Maut perlahan..???


Tengok saja,

Banyak amal usahamu yang dihuni ahli-ahli bid’ah,

Dihuni penganut Nyi loro kidul, Semar Mesem, Buto Ijo !

Ah,,Islamnya saja bukan Qur’an Hadist yang dijadikan pedoman

Tapi agak dicampur dengan resep dari Primbon

Parah…parah..memang !

Bayangkan, kader saja manut dengan ahli TBC yang nongkrong di amal usaha


Oh…kasian nasib Mbah,

Susah payah mendirikan gerakan Amar Ma’ruf Nahi Mungkar

Sementara kader, simpatisan ribut menghitung keuntungan.

PRAGMATISME KADER! SAMPAI KAPAN?



Menjadi aktivis kampus (mahasiswa yang beraktifitas positif di kampus) suatu kebanggaan tersendiri bagi sebagian mahasiswa yang berjiwa organisatoris. Karena aktivis kampus merupakan strata tertinggi dikalangan civitas akademika baik di kampus manapun. Pimpinan kampus maupun birokrasinya sudah barang tentu memandang positif, begitu juga dengan teman-teman yang lain para mahasiswa yang berorientasi kuliah , kuliah pulang- kuliah pulang, ataupun rumah-kuliah-nongkrong-dsb. Karena daalm persepsi mereka pejuang kampus adalah sosok mahasiswa yang serba terbiasa terutama dalam pengaturan waktu dan penguasaan emosi.


Tapi tidak jarang juga mereka yang antipati dengan yang namanya aktivis. Karena dalam kaca mata teman-teman sudah tertanam paradigma dengan fenomena mahasiswa abadi bagi kalangan aktivis. Itulah sebabnya timbul istilah mahasiswa gelar SA (Sarjana Abadi), suatu koloni yang terbentuk dari kontradiksi pergerakan mahasiswa, padahal pemikiran seperti itu adalah pemikiran kolot yang hanya melihat dari satu sisi suatu keputusan. Kenapa suatu keputusan, Karena menjadi siapapun dan mahasiswa apapun adalah suatu keputusan bukan suatu kebetulan atau ketentuan terlepas dari ranah religi.


Begitu juga dengan mahasiswa yang memutuskan untuk melibatkan diri dalam sebuah organisasi atau pergerakan. Perlu di track record niat mereka ketika keputusan untuk bergabung dengan komunitas “ orang- orang gila “ itu diambil. Jangan- jangan mereka hanya ingin disebut aktivis dan hanya NB alias numpang bokong disuatu pergerakan, mereka berpikiran bahwa akan banyak goal yang biasa dicapai ketika mahasiswa bertitel aktivis. Doktrinasi ideologi suatu pergerakan kurang tertanam di hati mereka sehingga banyak pergerakan atau organisasi yang kehilangan arah pergerakan karena rapuhnya idealis para kader, Inilah yang menjadi manifestasi kebobrokan organisasi yang tanpa disadari telah mengontaminasi kader- kader IMM (munkin lader-kader Pringsewu termasuk di dalamnya).


Kurang ketatnya penyeleksian perkaderan termasuk penyeleksian para bakal calon pimpinan menjadi penyokong utama adanya sikap pragmatis. Para kader merasa bahwa kalau tidak ada keuntungan secara langsung baik materi maupun immateri “ngapain capek-capek mengadakan kegiatan”. Atau sebagian yang beranggapan bahwa saya masuk organisasikan karena title “aktivis kampus” cukup membanggakan sehingga ketika sudah mendapatkan title tersebut janji yang telah diikrarkan sirna sudah. Kalau sudah begini paparanya, mau dibawa kemana arah pergerakan IMM.


Saya sendiri sangat berapresiasi kepada sebagaian kecil teman-teman yang masih loyal terhadap ikatan. Karena telah dengan sepenuh hati dan bermodalkan niat, kemauan dan loyalitas para kader-kader tersebut mau melanjutkan perjuangan dakwah IMM. Dilain sisi saya juga sangat kecewa karena ada juga kader yang secara kasat mata memang ikut andil dalam beberapa bentuk kegiatan, akan tetapi ketika dia diberikan amanah menjadi seorang pemimpin, kader tersebut lupa bahwa IMM itu milik bersama. Karena banyaknya godaan diapun terlena dengan keuntungan materi dan menyalahgunakan kekuasaan. Terpintaslah dalam hatinya untuk mencari keuntungan di IMM. Semua kebijakannya diambil sendiri tanpa mengindahkan saran dari teman-teman di level pimpinan yakni bawahannya.


Kalau sudah begini harus bagaimana dan sampai kapan? Butuh memang dibentuknya badan yang mengurusi tentang pelanggaran AD/ ART yang dilakukan oleh pimpinan IMM di semua level pimpinan. Karena yang saya tahu selama ini di IMM bahwa pelanggaran AD/ ART itu sudah terbiasa karena dengan alasan darurat. Kalau begini terus apa kata Mbah Dahlan dan Kanda Jasman Alkindi kalau mereka sekarang masih hidup? Sekali lagi saya tekankan sangat perlu dibentuk semacam badan kehormatan yang tentunya mereka yang mengurusi hal tersebut berada di luar pimpinan IMM. Semoga IMM Jaya….Makin Jaya…. Dan Selalu Jaya….

Profil IMM Pringsewu

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Tanggamus yang insya Allah sebentar lagi berubah nama menjadi IMM Pringsewu merupakan salah satu Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di Propinsi Lampung. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Tanggamus terdiri dari 3 Pimpinan Komisariat yang terdiri dari Komisaria STKIP M. Pringsewu, Komisariat STIE M. Pringsewu dan Komisariat STIKES Muhammadiyah Pringsewu.

Perubahan nama itu karena usul dari teman-teman komisariat dan saran dari ayahanda-ayahanda Muhammadiyah di Pringsewu. Karena Pringsewu telah memisahka diri dari daerah induk yaitu Kabupaten Tanggamus. Insya Allah perubahan nama tersebut akan kami sampaikan kepada DPP IMM melui DPD IMM Lampung setelah pelaksanaan Darul Arqom Dasar (DAD) IMM Pringsewu pada September 2009. Dengan latar belakang tersebut maka blog ini kami berikan nama immpringsewu.

Melihat sejarah IMM Tanggamus, sebelum tahun 1998 masih merupakan bagian dari Pimpinan Cabang IMM Lampung Selatan. Namun karena terbentuknya daerah otonomi baru dimana Tanggamus memisahkan diri dari Kabupaten induk yakni Lampung Selatan, maka jejak tersebut sejalan pula dengan terbentuknya Pimpinan Daerah Muhammdiyah Kab. Tanggamus serta diikuti terbentuknya organisasi otonom Muhammadiyah, salah satunya IMM Tanggamus.

Adapun pusat gerakan IMM Tangggamus berada di salah satu kota kecil yaitu Pringsewu. Kenapa demikian, karena Perguruan Tinggi hanya ada di kota tersebut dan Kampus Terbesar adalah Perguruan Tinggi Muhammadiyah Pringsewu yang terdiri dari STKIP Muhammadiyah Pringsewu, STIE Muhammadiyah Pringsewu dan AKPER dan AKBID M. (sekarang menjadi STIKES Muhammadiyah Pringsewu). Ketiga kampus tersebutlah yang menjadi ladang dakwah IMM Tanggamus. Ada memang keinginan untuk menyebarkan sayap ke kampus non-PTM, namun dikarenakan kampus-kamus tersebut rata-rata program D1, D2 dan D3, setelah kami berusaha untuk mencari calon-calon kader namun sampai sekarang hal tersebut belum bisa tercapai. Namun pada periode ini merupakan salah satu program utama dari PC IMM Tanggamus.

Perlu diketahui bahwa ada keunikan tersendiri menurut kami tentang komisariat-komisariat yang ada di Cabang Tanggamus. Pimpinan Komisariat yang ada di Perguruan Tinggi Muhammadiyah Pringsewu merangkap sebagai Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Bagi kami bahwa tidak ada yang membedakan gerakan BEM dengan gerakan komisariat yang dijalankan oleh IMM. Program-program yang dijalankan oleh komisariat sangat berorientasikan untuk kemajuan kampus masing-masing tanpa meninggalkan identitas yaitu “Sang Surya” yang selalu menyinari. Bahkan dalam pelaksanaan Perkaderan Darul Arqom Dasar (DAD), seluruh mahasiswa reguler wajib mengikuti kegiatan ini. Contoh saja pada pelaksanaan DAD Tahun 2008 kemarin, dengan tujuan untuk menjalin silaturrahmi dan komunikasi yang efektif antar komisariat, Pimpinan Cabang beserta komisariat-komisariat memutuskan untuk melaksanakan DAD bersama yaitu pada tanggal 7-9 Syawal 1429 H (7 hari lebaran). Walaupun pesertanya mencapai 820 orang, dan terdiri dari 12 ruangan. Dengan perjuangan dan kerja keras panitia, alhamdulilah kegiatan tersebut bisa berjalan lancar dengan dukungan dari Keluarga Besar Muhammadiyah Tanggamus dan PTM Pringsewu.

Untuk itu kami IMM Tanggamus mengajak kepada segenap teman-teman IMM se-Indonesia untuk memperjuangkan agar BEM yang ada di PTM berubah nama menjadi komisariat IMM. Memang sangat banyak tantangan untuk merubah itu baik itu dari intern kampus masing-masing maupun kepentingan-kepentingan dari teman-teman Gerakan Mahasiswa non-IMM. Bagikami “biarlah kita membina kader di kampus sendiri terlebih dahulu dari pada sibuk mencari kader di luar PTM akan tetapi lupa dengan akar rumput yang sudah jelas yaitu mahasiswa di PTM”. Kita memang sering mendapatkan cercaan dari teman-teman baju hijau, kuning, putih dll yang mengatakan “IMM itu hanya besar di kamus PTM”! menurut kami biarkan saja celotehan lewat begitu saja. Bisa dikatakan teman-teman kita itu justru cemburu dengan IMM yang sudah mempunyai objek garapan dakwah yang jelas yaitu mahasiswa PTM, lha merekakan masih sembunyi-sembunyi masuk kampus-kampus, tidak demikian dengan kita kader” Jaket Merah”.

Sabtu, 05 September 2009

foto anggota kokam kab. tanggamus / Pringsewu

ilham sani, 11 juli 1982


ilham sani, 11 juli 1982

arbain, pringsewu lampung

pelatihan komando dalam melawan teroris

ilham dan irham anak kokam dari kota bumi