Jumat, 16 Oktober 2009

BIMBINGAN KARIR DI PERGURUAN TINGGI


A. Latar Belakang
Dewasa ini perkembangan kondisi ekonomi, social, budaya masyarakat semakin pesat. Dunia sedang memasuki zaman informasi, bangsa-bangsa yang belum maju ada dorongan untuk mengejar ketertinggalannya sehingga dalam waktu yang sesingkat-singkatnya dapat ikut serta memasuki zaman informasi yang pada akhirnya terciptalah era globalisasi. Era globalisasi mengharuskan setiap komponen dari masyarakat untuk berpacu, meningkatkan kompetensi sehingga mampu menjawab tantangan zaman.
Begitu juga halnya dengan lembaga pendidikan, sebagai pencetak generasi penerus bangsa, lembaga pendidikan sudah semestinya bertanggung jawab secara penuh dan terarah untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa agar mampu bersaing, termasuk di dalamnya kemampuan untuk mempersiapkan diri untuk masuk ke dunia karir yang diminatinya.
Pada penelitian yang ditemukan Kramer, dkk (dalam Herr, 1996:292) terhadap mahasiswa Universitas Cornell ditemukan 48 % mahasiswa laki-laki dan 61 % mahasiswa perempuan mengalami masalah dalam pilihan dan perencanaan karir. Penelitian lain menemukan bahwa sebagian mahasiswa yang memasuki perguruan tinggi di Amerika menginginkan adanya pendampingan dalam perencanaan karir atau pilihan karir. Dari penelitian tersebut ditemukan betapa butuhnya mahasiswa terhadap pembimbingan (Assistance) terhadap karir yang akan ia tuju. Agus Rianto (2006) mengemukakan banyak tantangan yang akan dihadapi mahasiswa dalam menentukan karir, diantaranya adalah ketidak pastian karir, pengaksesan informasi dan program pengembangan karir, dan tantangan-tantangan ekonomi dan teknologi. Untuk mengantisipasi tantangan-tangan ini perlu bagi perguruan tinggi untuk memberikan pelayanan yang optimal terhadap perkembangan karir mahasiswa
*) Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Pascasarjana UNP
A.Muri Yusuf, (2006) mengatakan program Konseling Karir di perguruan tinggi, lebih banyak dikemas untuk: (1) mendorong perkembangan karir, (2) menyediakan treatment dan (3) menolong dalam penempatan. A.Muri Yusuf menegaskan bahwa kemasan konseling karir disatuan pendidikan banyak diwarnai oleh tujuan dan tingkatan satuan pendidikan disatu pihak dan perkembangan diri individu sesuai dengan tugas-tugas perkembangannya dipihak lain. Melalui pendidikan tiap individu mendapatkan wawasan, pengetahuan, dan keterampilan serta penanaman sikap dan nilai-nilai sesuai dengan tujuan satuan pendidikannya.
Mahasiswa sebelum memasuki perguruan tinggi pada umumnya telah menentukan pilihan program studi ataupun jurusan yang akan diambilnya berdasarkan pengetahuan, minat dan bakat serta jenis pekerjaan yang akan diembannya setelah menamatkan pendidikannya nanti.
Pendidikan tinggi dalam hal ini jurusan atau pun program studi telah mempersiapkan seperangkat paket pembelajaran (kurikulum) yang harus diselesaikan mahasiswa dalam waktu tertentu (3 tahun untuk tingkat akademi, dan 4 tahun untuk tingkat strata S1). Kurikulum pendidikan tinggi telah dirancang sedemikian rupa, sehingga mahasiswa yang telah menamatkan pendidikannya sudah memiliki kompetensi sesuai dengan pekerjaan atau jabatan yang akan diembannya.
Dalam kurikulum dikenal dengan kompetensi utama minimal yang terdiri dari Kompetensi Pengembangan Kepribadian.(KPK), Kompetensi Landasan Keilmuan dan Keterampilan (KKK), Kompetensi Keahlian Berkarya (KKB), dan Kompetensi Berkehidupan Bermasyarakat (KBB). Secara terintegratif pelayanan dosen dalam menyajikan perkuliahan menggunakan berbagai metode seperti seminar, workshop, pengalaman lapangan, penelitian dan tugas akhir sesuai dengan tujuan kurikuler dan tujuan institusional. Mengacu kepada kurikulum tersebut dapat dikatakan bahwa pendidikan tinggi merupakan lembaga pendidikan keahlian, keterampilan dan pra occupational.
B. Karakeristik Mahasiswa
Mahasiswa merupakan individu yang sedang menempuh pendidikan tinggi, berumur antara 18-21 tahun (Herr, dkk., 1996:2004). Pada awal abad 19 mahasiswa di perguruan tinggi didominasi oleh mahasiswa yang berjenis kelamin laki-laki, namun pada akhir-akhir ini justru persentase mahasiswa perempuan meningkat sangat pesat, hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor (Herr, 1996:293). Berkenaan dengan itu, berdasarkan Ginzberg periode mahasiswa dianggap sebagai periode realistic, selanjutnya, Super menjelaskan bahwa berkenaan dengan karir individu seusia mahasiswa (18-25 tahun) telah sampai pada tahap spesifikasi dan implementasi preferensi dalam pekerjaan.
Berkenaan dengan tugas-tugas perkembangan, Akhmad Sudrajat (2009) menjelaskan bahwa pada periode mahasiswa dapat digolongkan pada masa remaja akhir sampai masa dewasa awal atau dewasa madya, yang intinya pada masa ini merupakan pemantapan pendirian hidup, sehingga tugas perkembangan yang berhubungan dengan karir, yaitu memilih dan mempersiapkan karier masih menjadi tugas perkembangan mahasiswa, yang pada tahap selanjutnya (dewasa awal), tugas perkembangannya akan menjadi :
1. Memilih pasangan.
2. Belajar hidup dengan pasangan.
3. Memulai hidup dengan pasangan.
4. Memelihara anak.
5. Mengelola rumah tangga.
6. Memulai bekerja.
7. Mengambil tanggung jawab sebagai warga negara.
8. Menemukan suatu kelompok yang serasi.
Berkenaan dengan alasan-alasan individu untuk memasuki perguruan tinggi di Amerika, Herr (1996:293) mengemukakan temuan-temuan alas an sebagai berikut :
(a) Kepuasan diri
Mmeliputi pencarian terhadap identitas diri dan pemenuhan diri
(b) Mengejar karir
Dalam hal ini mahasiswa memandang pendidikan di perguruan tinggi sebagai alat untuk mencapai tujuan profesi atau pekerjaan tertentu, dalam hal ini perguruan tinggi dianggap sebagai alat/cara yang dapat ditempuh untuk mencapai tujuan yang diinginkan oleh individu pada kehidupannya dimasa akan datang
(c) Untuk menghindar.
Hal ini dilakukan mahasiswa yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi sebagai jalan untuk menghindari sesuatu hal (wajib militer, keharusan bekerja), dan bukan karena sesuatu hal yang positif dan keinginan tidak sungguh-sungguh berasal dari hatinya.
Penelitian yang dilakukan Clark & Trow (dalam Herr, 1996:293) ditemukan ada empat budaya mahasiswa yang dominan, yaitu:
(a) Collegiate
Budaya ini berkenaan dengan keinginan mahasiswa yang mengejar kesenangan, seperti: bermain baseball, futball, catur dll. Mahasiswa tidak serius dalam menjalani perkuliahannya. Jika dikaitkan dengan trilogy sukses yang dikemukakan Prayitno (2007:1), mahasiswa yang memiliki tipe budaya/kebiasaan seperti ini cenderung hanya mengejar sukses dalam bidang social.
(b) Vokasional
Berkenaan dengan pengejaran keterampilan-keterampilan untuk dapat digunakan dalam bekerja pada masa akan datang,
(c) Akademik
Tipe ini berkenaan dengan pengejaran pengetahuan, mahasiswa yang memiliki budaya seperti ini mengedepankan kegiatan akademik untuk mencapai tujuan yang diinginkan
(d) Non Konformis
Tipe ini berkenaan dengan pengejaran identitas pribadi yang sesuai/cocok.
Dalam hal Kelas sosio-ekonomis, ada suatu hubungan linier antara penghasilan keluarga dengan keberadaan anak di perguruan tinggi, jika penghasilan keluarga meningkat maka kesempatan anak-anak untuk memasuki pendidikan di perguruan tinggi juga meningkat. Hal ini menyebabkan sekolah kejuruan mulai ditinggalkan. Secara tradisional, perguruan tinggi dipandang sebagai alat untuk melakukan mobilitas ke atas (Herr, 1996:294).
Selanjutnya, kebanyakan orang memilih pendidikan di perguruan tinggi dikarenakan mereka merasa akan mendapat pengembalian-pengembalian, baik berupa kepribadian, maupun dalam hal keuangan. Ini tidak bisa dipungkiri bahwa orang menuntut ilmu untuk memiliki kehidupan yang baik di masa akan datang.
C. BIMBINGAN KARIR DI PERGURUAN TINGGI
Pelayanan bimbingan dan konseling di perguruan tinggi, khususnya bimbingan konseling dan karir, pada prinsipnya telah dilaksanakan sejak tahun 1981. Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling ini diawali dengan pelatihan dosen perguruan tinggi negeri di dua fakultas psikologi yaitu Universitas Indonesia dan Universitas Padjajaran selama tiga bulan. Dalam pelatihan tersebut masing-masing dosen perguruan tinggi telah menyusun program bimbingan dan konseling untuk perguruan tinggi masing-masing. Pelaksanaannya belum seperti yang diharapkan, karena pimpinan perguruan tinggi ataupun pemerintah belum mampu memfasilitasi berdirinya biro atau pusat pelayanan bimbingan dan konseling. Suatu yang menggembirakan, beberapa IKIP waktu itu telah melaksanakannya termasuk IKIP Padang yang sekarang beralih nama menjadi Universitas Negeri Padang (UNP). Biro Bimbingan dan Konseling inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya Unit Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling (UPBK).
Tahun 1996, UPBK berkembang dengan adanya Proyek Dirjen Dikti Depdikbud Student Support Services And Career Planning Development (3SCPD). Pelaksanaan di tingkat Departemen adalah Dosen PTN, khususnya dari IKIP Padang (Prof.Dr. A.Muri Yusuf, dkk). Proyek ini mengembangkan pelayanan Bimbingan dan Konseling di Perguruan Tinggi Negeri se Indonesia yang langsung melibatkan mahasiswa dengan berbagai jenis layanan bimbingan dan konseling. Sesuai dengan nama proyeknya, di samping mambantu masalah akademik mahasiswa, juga membantu rencana pengembangan karier mahasiswa. Tahun 2000-an proyek ini berakhir, pengembangan selanjutnya diserahkan kepada perguruan tinggi masing-masing.
Herr, dkk. (1996:294) mengungkapkan hal-hal yang harus diperhatikan perguruan tinggi dalam rangka mengembangkan pelayanan bimbingan karir terhadap mahasiswa, yaitu :
1. Komitmen Institusi
Agar mahasiswa memiliki perencanaan yang baik terhadap karir dan kehidupannya di masa akan dating, dibutuhkan komitmen/keteguhan hati yang sungguh-sungguh dari lembaga pendidikan tinggi itu sendiri. Survey yang dilakukan Reardon, dkk(dalam Herr, dkk. 1996:295) ditemukan program bimbingan karir yang dibutuhkan mahasiswa diantaranya berkenaan dengan informasi pekerjaan, informasi pendidikan yang sedang ditempuh, informasi pengungkapan diri mahasiswa, pelatihan pengambilan keputusan, konseling kelompok berkenaan dengan karir, dsb. Hal ini tentunya membutuhkan komitmen yang kuat dari seluruh komponen di perguruan tinggi, termasuk pimpinan, dosen dan karyawan, untuk mengembangkan karir mahasiswanya.
2. Pertimbangan Perencanaan
Berhubungan dengan kesegeraan bimbingan karir yang diberikan kepada mahasiswa, jangan sampai informasi/pelayanan yang diberikan tidak lagi dibutuhkan oleh mahasiswa dalam rangka pengembangan dirinya.
3. Pelayanan yang Komplek
Meliputi hal hal sebagai berikut :
a. Career Advising
Hal ini berkaitan dengan peran penasehat akademis dalam mencapai tujuan pendidikan yang sedang ditempuh serta hubungan antara kurikulum program studi yang ditempuh dengan kesempatan karir nantinya
b. Konseling Karir
Konseling karir merupakan bantuan yang diberikan oleh konselor dalam rangka membantu mahasiswa untuk evaluasi diri dan pengentasan permasalahannya yang berkenaan dengan karir.
c. Perencanaan Karir
Merupakan arahan yang akan dipakai mahasiswa dalam mengenal dunia kerja dan mengarah kepadanya.
Ke tiga komponen tersebut saling berhubungan dan akan bisa dilaksanan dengan pembentukan lima komponen dalam universitas yaitu :
a. Program universitas/perguruan tinggi dalam pendidikan karir secara terstruktur dan komprehensif
b. Badan/unit tertentu yang melayani untuk mahasiswa dan penasehat akademis dalam rangka informasi karir dan penempatan karir
c. Penasehat akademis dengan berbagai pengetahuannya.
d. Pusat adminsitrasi pelayanan akademik yang secara sungguh-sungguh memiliki waktu dan kemauan yang tinggi untuk membantu mahasiswa
e. Badan/unit konseling dan penasehat akademik.
Tujuan bimbingan karier adalah untuk membantu mahasiswa memahami perencanaan karier dan proses penempatan setelah mereka menamatkan perguruan tinggi. untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan adanya:
1. Bantuan dalam pemilihan bidang pelayanan utama
2. Bantuan dalam penilaian diri dan analisis diri
3. Bantuan dalam memahami dunia karier
4. Bantuan dalam pengambilan keputusan
5. Bantuan dalam memasuki dunia kerja
D. Program Bimbingan Karir di Perguruan Tinggi
Herr, dkk (1996, 300) mengemukakan bahwa program konseling kelompok, konseling individual dan konseling teman sebaya merupakan pendekatan yang banyak dilakukan dalam pemberian pelayanan bimbingan dan konseling karier. Prosedur dan kegiatan yang dapat digunakan dalam menyusun pedoman karier dan konseling mahasiswa perguruan tinggi ialah:
1. Melakukan seminar karier dengan melibatkan lembaga penerima tenaga kerja (konsumen) dengan mahasiswa dan PT.
2. Menyusun program intensif yang dapat memberi pengalaman dalam beberapa disiplin ilmu.
3. Melakukan aplikasi instrumen, sebagai balikan bagi mahasiswa dalam upaya pemahaman dirinya.
4. Menugaskan mahasiswa melakukan interview kapada karyawan suatu pekerjaan.
5. Kunjungan perpustakaan, bursa kerja dan pertemuan-pertemuan karier yang banyak dilakukan pengusaha.
6. Konselor menginformasikan berbagai jenis dan persyaratan berbagai macam pekerjaan yang mungkin dapat dilamar mahasiswa setelah tamat kuliah.
Jenis Konseling yang dapat digunakan dalam konseling/bimbingan karir di perguruan tinggi adalah :
1. Layanan Orientasi
Dalam layanan ini mahasiswa bisa diperkenalkan terhadap lingkungan kerja dengan cara melakukan kunjungan-kunjungan ke dunia usaha dan dunia industri.
2. Layanan Informasi
Konselor bekerja sama dengan program studi perlu memberikan dan menyediakan layanan informasi karir, informasi ini dilakukan agar mahasiswa mampu mengenal secara jelas arah pembinaan yang akan dijalani mahasiswa dan sekaligus memandang ke depan tentang apa yang hendak dicapai dan diterapkan setelah lulus nantinya. Walters dan Saddlemire (dalam Herr, 1996:292) menyatakan bahwa 85% dari mahasiswa Universitas Negeri Green Bowling membutuhkan informasi karier, berkenaan dengan :
a Pekerjaan yang sesuai dengan dengan jurusan yang diambilnya
b Tempat dan personil yang dapat membantu perencanaan karier
c Pengalaman langsung dan kunjungan kerja serta kerja separoh waktu tentang pekerjaan yang diyakininya.
d Pemahaman diri (potensi diri) untuk memantapkan pilihan pekerjaan yang sesuai dengan pensifatan yang dimilikinya.
e Pengetahuan dan keterampilan tentang pasar kerja.
f Membantu merencanakan perkuliahan yang fleksibilitas dalam memilih beberapa pekerjaan yang berbeda
Selanjutnya, informasi karir perlu dilengkapi dengan informasi lowongan karir yang memperlihatkan “keberadaan” karir tersebut di lapangan, khususnya tentangjumlah posisi yang ada, di mana lowongan itu ada, penerimaan masyarakat terhadap karir tersebut, dan hal-hal lain yang perlu dikembangkan berkenaan dengan karir yang dimaksudkan itu (Prayitno, 2007:7). Lebih jau, informasi setiap karir dapat diuraikan lebih rinci lagi dengan mengembangkan berbagai tuntutan ataupun kondisi yang dikehendaki dari orang-orang atau tenaga yang memiliki kehendak/minat memasuki pekerjaan/karir yang dimaksudkan itu, seperti persyaratan ijazah, umur dan jenis kelamin, penguasaan keterampilan dan pengalaman, riwayat diri dan pekerjaan, kesehatan, kemampuan khusus dan lulus seleksi. Dengan informasi karir yang diberikan tersebut, dapat memberikan arahan yang nyata kepada mahasiswa tentang pekerjaan-pekerjaan apa saja yang akan diampu
Selain informasi karir yang dimaksud, juga bisa diberikan informasi kepada mahasiswa secara klasikal bagaimana mengembangkan dirinya secara optimal Contoh : Layanan informasi tentang Meniti Karir, dengan bagian-bagian penjelasan berkenaan dengan kenali diri, citra diri, yakin dan percaya terhadap diri, mengatur diri, pengendalian diri, berpikir menang-menang, bersikap positif dan proaktif, motivasi diri, sikapi pekerjaan dengan semangat yang tinggi, tingkatkan diri secara berkelanjutan, dahulukan apa yang utama dan penting, selesaikan apa yang telah anda mulai, mengelola krisis secara kreatif, dan berdoa dan berserah diri kepada tuhan yang maha kuasa (A. Muri Yusuf, 2002:88).
3. Layanan Penempatan dan Penyaluran
Bagi mahasiswa di perguruan tinggi, pilihan dan penempatan mereka pada program/jurusan yang sesuai dengan “siapa dia” sangat penting, karena pilihan program studi yang tidak tepat akan mengakibatkan persiapan arah karir mereka tidak berada pada jalur yang benar (A.Muri Yusuf, 2002:60), oleh karena itu Konselor melalui lembaga yang menaunginya perlu memperhatikan hal ini.
4. Konseling Perorangan
Mayoritas masalah mahasiswa ialah kemungkinan-kemungkinan bekerja sambil kuliah, ekonomi orang tua lemah, kesulitan biaya hidup mempersiapkan diri mengikuti persaingan untuk masuk kerja.
5. Bimbingan dan Konseling Kelompok
Permasalahan yang banyak muncul dari mahasiswa diantaranya takut menjadi pengangguran, salah pilih program studi, memilih alternatif pekerjaan, upaya mendapatkan pekerjaan paroh waktu (part time), tidak memahami potensi diri dan sebagainya, yang tentunya dalam pelayanan konseling bisa dilaksanakan konseling kelompok, hal-hal berkenaan dengan fenomena-fenomena di lapangang tentang suatu hal, seperti : mempersiapkan diri menempuh ujian CPNS, pelayanan konseling yang dapat diberikan adalah layanan bimbingan kelompok, baik topic tugas maupun topic bebas.
6. Instrumentasi
Penggunaan instrument untuk pengungkapan potensi dasar individu, minat dan kecendrungan pribadi, sikap dan kebiasaan bertingkah laku dapat diberikan kepada mahasiswa sehingga konselor akan mengetahui arah pengembangan karir mahasiswa, yang terutama mahasiswa memahami potensi dasarnya.
7. Lembaga Khusus
Untuk mengakomodir dan memberikan pelayanan bimbingan karir yang baik bagi mahasiswa sehingga mampu berkembang dengan optimal, masing-masing perguruan tinggi perlu membentuk lembaga khusus yang mewadahi untuk itu. Prayitno (2007:135) mengungkapkan perguruan tinggi perlu membentuk Unit Pelayanan Konseling (UPK) yang memberikan pelayanan konseling kepada mahasiswa dan klien-kliennya, baik dari dalam maupun dari luar kampus. UPK ini akan mengelola pelayanan kepada mahasiswa dalam arti luas yaitu, pelayanan pra perguruan tinggi, pelayanan era perguruan tinggi dan pelayanan pasca perguruan tinggi. Pelayanan pra perguruan tinggi diperlukan untuk menjangkau siswa-siswa SLTA yang akan memasuki PT sebagai informasi awal tentang program studi yang akan diikuti sehingga mampu merencanakan karir yang lebih baik dan sesuai dengan potensinya, pelayanan era perguruan tinggi diberikan kepada mahasiswa yang sedang menjalani perkuliahan di kampus, untuk lebih memantapkan pengembangan keilmuannya, sedangkan pelayanan pasca perguruan tinggi diberikan terhadap alumni-alumni sebagai upaya untuk memasuki dunia kerja.
Selain itu, perguruan tinggi perlu membentuk pusat tenaga kerja, yang berusaha untuk memfasilitasi mahasiswa terhadap kebutuhan tenaga kerja di lapangan (Herr, 1996:307).
E. Penutup
Bimbingan dan konseling karier di perguruan tinggi luar negeri dan dalam negeri, ternyata tidak ada perbedaan yang berarti, baik jenis layanan maupun isi layanan. Baberapa kesimpulan yang dapat dirumuskan ialah:
a. Pemahaman potensi diri (pensifatan), sebaiknya di ketahui sebelum memilih program studi di perguruan tinggi dan memilih pekerjaan yang sesuai setelah tamat di PT.
b. Informasi tentang karier yang sesuai dengan program studi mahasiswa sangat dibutuhkan, seperti peluang-peluang yang ada, persyaratan melamar pekerjaan, tugas pokok dan fungsi pekerjaan, prospek pengambangan dan penggajian
c. Peluang kerja separoh waktu (bekerja sambil belajar sangat diminati mahasiswa, karena mereka umumnya datang dari keluarga yang kurang mampu).
d. Pelayanan bimbingan dan konseling karier di perguruan tinggi sangat di butuhkan mahasiswa. Kerja sama UPBK dan Unit Pelayanan Jass serta organisasi alumni akan memperbesar dan memperluas informasi kerja berguna bagi mahasiswa.
Demikian makalah ini disusun, semoga ada manfaatnya dalam pengembangan kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling karier di Perguruan Tinggi.
Proses Konseling
Cormier & Hackey (dalam Gibson & Mitchell, 1995:143) mengidentifikasi empat tahapan proses konseling yakni membangun hubungan, identifikasi masalah dan eksplorasi, perencanaan pemecahan masalah, aplikasi solusi dan pengakhiran. Sedangkan Prayitno (1998:24) menyebutkan bahwa ada lima tahap proses konseling yakni pengantaran, penjajagan, penafsiran, pembinaan dan penilaian. Soli Abimanyu dan M. Thayeb Manrihu (1996) mengklasifikasikan konseling perorangan kepada lima tahap yang diawali dari pengembangan tata formasi dan iklim hubungan konseling awal, eksplorasi masalah, mempersonalisasi, mengembangkan inisiatif, mengakhiri dan menilai konseling.
Berdasarkan pendapat ketiga ahli di atas, terdapat kesamaan pentahapan dalam konseling perorangan. Dapat disimpulkan bahwa proses konseling perorangan dilakukan dalam lima tahap yakni tahap pengantaran, penjajagan, penafsiran, pembinaan dan penilaian. Adapun teknik-teknik yang dipakai dalam membentuk dan menyelenggarakan proses konseling pada umumnya disebut teknik umum. Sedangkan teknik khusus yaitu teknik-teknik yang diterapkan untuk membina kemampuan tertentu pada diri klien (Prayitno, 1998:28).

Tujuan Bimbingan dan Konseling

Tujuan pelayanan bimbingan ialah agar konseli dapat: (1) merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta kehidupan-nya di masa yang akan datang; (2) mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin; (3) menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat serta lingkungan kerjanya; (4) mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja.
Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, mereka harus mendapatkan kesempatan untuk: (1) mengenal dan memahami potensi, kekuatan, dan tugas-tugas perkem-bangannya, (2) mengenal dan memahami potensi atau peluang yang ada di lingkungannya, (3) mengenal dan menentukan tujuan dan rencana hidupnya serta rencana pencapaian tujuan tersebut, (4) memahami dan mengatasi kesulitan-kesulitan sendiri (5) menggunakan kemampuannya untuk kepentingan dirinya, kepentingan lembaga tempat bekerja dan masyarakat, (6) menyesuaikan diri dengan keadaan dan tuntutan dari lingkungannya; dan (7) mengembangkan segala potensi dan kekuatan yang dimilikinya secara optimal.
Secara khusus bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu konseli agar dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya yang meliputi aspek pribadi-sosial, belajar (akademik), dan karir.
1. Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek pribadi-sosial konseli adalah:
• Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, pergaulan dengan teman sebaya, Sekolah/Madrasah, tempat kerja, maupun masyarakat pada umumnya.
• Memiliki sikap toleransi terhadap umat beragama lain, dengan saling menghormati dan memelihara hak dan kewajibannya masing-masing.
• Memiliki pemahaman tentang irama kehidupan yang bersifat fluktuatif antara yang menyenangkan (anugrah) dan yang tidak menyenangkan (musibah), serta dan mampu meresponnya secara positif sesuai dengan ajaran agama yang dianut.
• Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan konstruktif, baik yang terkait dengan keunggulan maupun kelemahan; baik fisik maupun psikis.
• Memiliki sikap positif atau respek terhadap diri sendiri dan orang lain.
• Memiliki kemampuan untuk melakukan pilihan secara sehat
• Bersikap respek terhadap orang lain, menghormati atau menghargai orang lain, tidak melecehkan martabat atau harga dirinya.
• Memiliki rasa tanggung jawab, yang diwujudkan dalam bentuk komitmen terhadap tugas atau kewajibannya.
• Memiliki kemampuan berinteraksi sosial (human relationship), yang diwujudkan dalam bentuk hubungan persahabatan, persaudaraan, atau silaturahim dengan sesama manusia.
• Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik (masalah) baik bersifat internal (dalam diri sendiri) maupun dengan orang lain.
• Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara efektif.
2. Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek akademik (belajar) adalah :
• Memiliki kesadaran tentang potensi diri dalam aspek belajar, dan memahami berbagai hambatan yang mungkin muncul dalam proses belajar yang dialaminya.
• Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif, seperti kebiasaan membaca buku, disiplin dalam belajar, mempunyai perhatian terhadap semua pelajaran, dan aktif mengikuti semua kegiatan belajar yang diprogramkan.
• Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat.
• Memiliki keterampilan atau teknik belajar yang efektif, seperti keterampilan membaca buku, mengggunakan kamus, mencatat pelajaran, dan mempersiapkan diri menghadapi ujian.
• Memiliki keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan, seperti membuat jadwal belajar, mengerjakan tugas-tugas, memantapkan diri dalam memperdalam pelajaran tertentu, dan berusaha memperoleh informasi tentang berbagai hal dalam rangka mengembangkan wawasan yang lebih luas.
• Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian.
3. Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek karir adalah :
• Memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat dan kepribadian) yang terkait dengan pekerjaan.
• Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir yang menunjang kematangan kompetensi karir.
• Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja. Dalam arti mau bekerja dalam bidang pekerjaan apapun, tanpa merasa rendah diri, asal bermakna bagi dirinya, dan sesuai dengan norma agama.
• Memahami relevansi kompetensi belajar (kemampuan menguasai pelajaran) dengan persyaratan keahlian atau keterampilan bidang pekerjaan yang menjadi cita-cita karirnya masa depan.
• Memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir, dengan cara mengenali ciri-ciri pekerjaan, kemampuan (persyaratan) yang dituntut, lingkungan sosiopsikologis pekerjaan, prospek kerja, dan kesejahteraan kerja.
• Memiliki kemampuan merencanakan masa depan, yaitu merancang kehidupan secara rasional untuk memperoleh peran-peran yang sesuai dengan minat, kemampuan, dan kondisi kehidupan sosial ekonomi.
• Dapat membentuk pola-pola karir, yaitu kecenderungan arah karir. Apabila seorang konseli bercita-cita menjadi seorang guru, maka dia senantiasa harus mengarahkan dirinya kepada kegiatan-kegiatan yang relevan dengan karir keguruan tersebut.
• Mengenal keterampilan, kemampuan dan minat. Keberhasilan atau kenyamanan dalam suatu karir amat dipengaruhi oleh kemampuan dan minat yang dimiliki. Oleh karena itu, maka setiap orang perlu memahami kemampuan dan minatnya, dalam bidang pekerjaan apa dia mampu, dan apakah dia berminat terhadap pekerjaan tersebut.
• Memiliki kemampuan atau kematangan untuk mengambil keputusan karir.

Selasa, 13 Oktober 2009

BENCANA ALAM: Ratusan Rumah di Semaka Terendam

SEMAKA (Lampost): Banjir bandang akibat meluapnya Way Semaka kembali melanda sejumlah desa di Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus, Jumat (5-12) malam.
Banjir yang mulai datang sekitar pukul 17.00, bukan hanya merendam areal persawahan yang baru saja mulai ditanami, melainkan juga ratusan rumah di bantaran Way Semaka, seperti Pekon Tulung Asahan, Sri Kuncoro, Sri Purnomo, Sudimoro, Sudimoro Bangun, Kanoman, Garut, Karangrejo, dan sekitarnya. "Ketinggian air di halaman rumah selutut orang dewasa. Warga sudah waspada. Kami menyarankan anak-anak dan orang tua untuk mengungsi," kata Jumaidi, Camat Semaka yang dihubungi Lampung Post, tadi malam.
Seperti banjir sebelumnya, kondisi paling parah terjadi di Pekon Tulung Asahan yang letaknya berada paling rawan, yaitu di bantaran Way Semaka. Banjir kali ini menjebol tanggul sungai dan menyebabkan air bah membuat alur sungai baru dan mengancam gedung SD dan permukiman warga. "Warga sangat ketakutan, trauma akibat banjir dan tanah longsor yang lalu saja belum pulih, sekarang ditambah lagi," kata Ahsan, Kepala Pekon Tulung Asahan tadi malam.
Banjir kali ini juga memupus harapan warga yang baru memulai musim tanam gaduh. Bibit padi bantuan Pemkab Tanggamus ikut hanyut terbawa banjir.
Sementara itu, Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Tanggamus Sujana Salim yang terus memantau keadaan tadi malam mengatakan banjir kali ini terjadi akibat hujan lebat yang terus terjadi sepanjang hari. "Warga butuh perahu karet untuk mengevakuasi dan menjangkau daerah di pelosok karena jalan terendam banjir hingga ketinggian satu meter," kata Sujana.
Sekitar satu bulan lalu, banjir juga melanda sejumlah kecamatan di sekitar Way Semaka. Saat itu, ratusan rumah terendam dan beberapa jembatan putus. n UTI/R-2

Jalinbar Putus Total


KOTAAGUNG (Lampost): Jalur lintas barat (jalinbar) yang menghubungkan Kabupaten Tanggamus dengan Lampung Barat putus total karena di sejumlah tempat ambles hingga 20 meteran. Untuk memperbaikinya, dibutuhkan waktu sekitar dua bulan.
Sedikitnya ada empat titik jalinbar yang terputus karena badan jalannya ambles. Keempat titik tersebut berada di Kecamatan Semaka, Tanggamus, tepatnya di kilometer 126; 126,2; 127; dan 129,2.
"Kerusakan badan jalan sebetulnya tersebar di lebih dari 24 titik. Umumnya badan jalan ambles sekitar 15 cm. Bahkan, ada yang ambles sampai 20 meter karena longsor ke jurang," kata pengawas lapangan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Lampung, Daryono, kemarin.
Kerusakan terparah berada di kilometer 129,2 yaitu di Desa Sedayu, Kecamatan Way Semaka. Di lokasi tersebut, panjang jalan yang ambles mencapai 25 meter. Dengan demikian, jalinbar yang menghubungkan Tanggamus dengan Lampung Barat terputus total.
Untuk membuka kembali jalur itu, pihak Perencanaan dan Pengawasan Jalan dan Jembatan (PPJJ) Provinsi Lampung akan merelokasi ruas jalan yang ambles ke sisi kanan jalan meski sedikit berisiko tertimpa longsor susulan.
"Untuk sementara, agar jalinbar bisa berfungsi, kami terpaksa merelokasi jalan ke sebelah kanan ke arah tebing bukit. Tidak ada cara lain. Kami juga tidak mungkin merelokasi jalan yang ambles itu karena kondisi topografinya tidak memungkinkan. Jadi, terpaksa trase jalan yang lama yang tetap kami pakai," kata Subagio.
Selama PPJJ membuka jalan alternatif, jalinbar ditutup seminggu. "Untuk seminggu ke depan, jalinbar masih ditutup. Setelah itu bisa dilalui, tapi hanya untuk kendaraan ringan saja," kata dia.
Untuk perbaikan ruas jalan yang ambles, PPJJ membutuhkan waktu sekitar dua bulan. Saat ini, PPJJ masih mengestimasi biaya yang dibutuhkan untuk memperbaiki ruas jalinbar yang rusak berat akibat longsor.
Koordinator analisis Stasiun Klimatologi Masgar, Goeoroeh Tjiptanto, Selasa (6-10), mengatakan kawasan Wonosobo dan Way Semaka di Tanggamus memang memiliki curah hujan tinggi.
"Karakteristik curah hujan di Wonosobo dan Way Semaka memang seperti itu. Awan-awan konventif mudah sekali terbentuk sehingga jika terjadi hujan, langsung deras. Ditambah lagi, struktur tanah yang labil membuat daerah ini rawan longsor," kata Goeroeh.
Sementara itu, tujuh alat berat telah dikerahkan untuk membuka kembali badan jalan yang tertimbun longsoran sepanjang 3,5 km, belum bisa berbuat banyak.
Hujan deras yang terus turun sepanjang hari mengakibatkan timbunan longsoran berupa material lumpur, kayu, dan bebatuan makin banyak.
Bupati Tanggamus Bambang Kurniawan yang kembali meninjau lokasi, mendampingi anggota DPR dari daerah pemilihan Tanggamus, Lampung Barat, dan Lampung Selatan, Zulkifli Hasan, meminta warga tetap waspada karena banjir bandang mengingat hujan masih terus turun. "Semua langkah-langkah darurat akan dikerjakan untuk merehabilitasi daerah yang tertimpa musibah," kata Bupati.
Ratusan Rumah Rusak
Dari data yang terus masuk dan dikumpulkan aparat kecamatan yang kemudian dilaporkan ke Bupati, jumlah rumah yang hanyut mencapai 12 rumah, rusak berat 247 buah, rusak sedang hingga ringan 406 unit, dan rusak akibat rendaman lumpur dan air mencapai hampir 1.040 buah.
Khusus di Semaka, pekon yang terendam mencapai delapan pekon dari total 20 pekon, yakni Pekon Pardawaras, Way Kerap, Sedayu, Bangunrejo, Kacapura, Karang Agung, dan Sukaraja. Data kerusakan kemungkinan bertambah karena belum semua daerah yang tertimpa bencana didata.
Saat ini, bantuan terus berdatangan, tetapi jumlahnya sangat terbatas dan tidak semua warga korban banjir bisa mendapatkannya. Air bersih pun sulit diperoleh karena hampir seluruh sumber air rusak.
Pemkab di antaranya menyalurkan bantuan berupa mi instan dan beras. "Bantuan yang sangat dibutuhkan saat ini adalah makanan instan, bahan pakaian, selimut, peralatan masak, dan obat-obatan, serta air bersih," kata Kabag Humas Tanggamus Zainuddin.
Hingga kemarin, hari ketiga pascabanjir dan tanah longsor, hujan masih mengguyur wilayah Kecamatan Semaka dan sekitarnya. Meski ketinggian air menurun, warga di sekitar perbukitan di Pekon Pardawaras, Way Kerap dan Sedayu--terutama wanita, anak-anak, dan lansia--masih mengungsi ke tempat kerabat yang dianggap aman dari terjangan banjir dan tanah longsor. Untuk sementara, kaum pria dewasa bertahan di rumah guna menjaga harta benda mereka.
BENCANA ALAM TANGGAMUS: Satu Keluarga Tewas Terseret Banjir
KOTAAGUNG (Lampost): Di antara korban banjir dan longsor di Kecamatan Semaka, Tanggamus, Minggu (4-10) dini hari lalu, terdapat empat korban yang merupakan satu keluarga.
Empat korban itu adalah pasangan Muhiban (45) dan Sumaini (40), bersama dua anaknya Iwan dan Yana (3), warga Pekon Kampung Baru, Kecamatan Pematangsawa, Kabupaten Tanggamus, yang sedang berkebun di perbukitan di Pekon Sedayu.
Dari keempat orang itu, baru jasad Sumaini (40) yang ditemukan warga, Minggu (4-10), sekitar pukul 10.00, tertimbun material longsoran di Pekon Way Kerap. Saat ditemukan, jasad Sumini tidak mengenakan selembar benang pun dan luka di sekujur tubuh, di antaranya di kening, tangan, dan paha sobek.
Sehari setelah disimpan di kamar mayat RSUD Kotaagung, mayat Sumaini yang waktu ditemukan belum diketahui identitasnya dipindahkan ke RSUD Pringsewu. Kemarin siang, Selasa (6-10), seorang warga Pekon Kampung Baru, Kecamatan Pematangsawa, Tanggamus, bernama Tumrin (50), datang ke RSUD Pringsewu dan mengenal mayat tersebut. Sumaini ternyata adik ipar Tumrin.
"Ini jasad Sumaini, istri adik saya, Muhiban. Selama ini mereka ngumbul (berkebun, red) di Sedayu," kata Tumrin hari itu, didampingi Toto, kepala Pekon Kampung Baru.
Hampir bersamaan dengan diketahuinya identitas Sumaini, warga Sedayu kembali menemukan jasad Muhiban (45), suami Sumaini, tak jauh dari lokasi ditemukannya jasad Sumaini, Selasa (6-10) siang. Warga masih mencari dua anak pasangan tersebut, Iwan (10) dan Yana (3), yang diduga ikut terseret banjir bandang dan tanah longsor.
"Saat tanah longsor terjadi, mungkin keluarga ini semuanya dalam kondisi tidur pulas karena lelah seharian bekerja di kebun, ditambah hawa dingin malam itu," ujar Tumrin, Selasa (6-10), sembari menangis tak henti-hentinya.
Rumah Muhiban berada di umbul, di lereng perbukitan. Ketika tanah longsor, rumah beserta pemilik dan isinya ikut tertimbun tanah longsor dan selanjutnya tersapu banjir yang datang bersamaan. n UTI/R-2

kenapa jaman sekarang ini masih menguasai ilmu megic

pada abad ini sangat populer sekali namanya magic, hipnotis dan lain-lain, padahal sekarang jaman modern kok iya masih percaya dengan gituan, padahal tuhan telah memberikan pikiran untuk kita berpikir.

juusstru jaman sekarang ini banayak sekali tayangan di Televisi yang memunculkan magic yang di siarkan langsung padahal seperti itu tidak mendidik emang benar itu hanya untuk menghibur tapi alangkah hebat benar manusia ditusuk tidak mempan apalagi makan beling itu udah keluar akal sehat manusia apalagi yang menggunakannya bukan orang yang beriman justru dia lebih hebat di bandingkan tuhan yang menciptakannnya, apakah mereka tidak takut dosa, waajar indonesia selalu di beri cobaan oleh tuhan karena apa ///

karena manusia lupa bahwa yang menciptakan dirinya itu siapa namun mereka malah membanggakan dirinya sebagai orang yang hebat.

semoga para ulama dapat terketuk hatinya agar dapat mengeluarkan patwa yang tentang magic yang ditayangan di televisi.

Senin, 12 Oktober 2009

Hadis Ibnu Abbas r.a:
Dia mendengar Nabi s.a.w bersabda dalam khutbahnya: Sesungguhnya kamu akan menemui Allah dalam keadaan berjalan kaki, telanjang dan belum berkhatan
Hadis Abu Hurairah r.a:
Nabi s.a.w bersabda: Manusia akan dibangkitkan dalam tiga keadaan; takut, berharap dan dua, tiga, empat serta sepuluh orang di atas seekor unta. Selebihnya akan dikumpulkan di dalam Neraka pada setiap ketika di mana sahaja mereka berada samada pada waktu malam, pagi, tengah hari atau petang

Sabtu, 03 Oktober 2009

tanggamus


ini gunung tanggamus

komando kokam kab. pringsewu lampung

komando kokam kab. pringsewu lampung
PENGARUH MEDIA VISUAL DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS
• View
• clicks
Posted November 23rd, 2008 by nisayuniar
• Pendidikan Biologi
abstraks:
Asriyanti, 2008, Pengaruh Penggunaan Media visual dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Heads Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Biologi iswa Kelas VIII SMP Negeri 13 Makassar. Skripsi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Negeri Makassar.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi-eksperimental research) yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media visual dalam pembelajaran kooperatif tipe Number Heads Together (NHT) terhadap hasil belajar biologi siswa kelas VIII SMP Negeri 13 Makassar. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah media visual, dan variabel terikatnya adalah hasil belajar biologi siswa kelas VIII SMP negeri 13 Makassar. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 13 Makassar tahun ajaran 2007/2008 yang terbagi dalam 9 kelas dengan jumlah siswa secara keseluruhan adalah 320 orang. Sampel diambil secara acak (random), sehingga kelas VIII-3 terpilih sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa 36 orang dan kelas VIII-6 terpilih sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa 34 orang. Penelitian dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu: tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap pengumpulan data. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan dua cara, yaitu secara statistik deskriptif dan secara statistik inferensial. Hasil analisis data menunjukkan bahwa siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media visual memiliki nilai biologi dengan rata-rata 76,95 dan berada pada kategori baik. Sedangkan siswa yang mengikuti pembelajaran tanpa menggunakan media visual memiliki nilai biologi dengan rata-rata 57,75 dan berada pada kategori cukup. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa ada pengaruh positif penggunaan media visual terhadap hasil belajar siswa.
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Perubahan dan perkembangan aspek kehidupan perlu ditunjang oleh kinerja pendidikan yang bermutu tinggi. Pendidikan yang berkualitas sangat diperlukan untuk mendukung terciptanya manusia yang cerdas serta mampu bersaing di era globalisasi. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat besar dalam membentuk karakter, perkembangan ilmu dan mental seorang anak, yang nantinya akan tumbuh menjadi seorang manusia dewasa yang akan berinteraksi dan melakukan banyak hal terhadap lingkungannya, baik secara individu maupun sebagai makhluk sosial.
Mengacu kepada Sistem Pendidikan Nasional (undang-undang No. 20 Tahun 2003), dinyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Sanjaya, 2006).
Konsep undang-undang di atas menjelaskan bahwa pendidikan merupakan usaha yang sengaja dan terencana untuk membantu perkembangan potensi dan kemampuan anak agar bermanfaat bagi kepentingan hidupnya sebagai seorang individu dan sebagai warga negara atau masyarakat di masa mendatang.
Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan dimasa mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya. Pendidikan harus menyentuh potensi nurani maupun potensi kompetensi peserta didik. Konsep pendidikan tersebut terasa semakin penting ketika seseorang harus memasuki kehidupan di masyarakat dan dunia kerja, karena yang bersangkutan harus mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah untuk menghadapi problema yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari saat ini maupun yang akan datang.
Secara total, pendidikan merupakan suatu sistem yang memiliki kegiatan cukup kompleks, meliputi berbagai komponen yang berkaitan satu sama lain. Jika menginginkan pendidikan terlaksana secara teratur, berbagai elemen (komponen) yang terlibat dalam kegiatan pendidikan perlu dikenali. Pendidikan dapat dilihat dari hubungan elemen peserta didik (siswa), pendidik (guru), dan interaksi keduanya dalam usaha pendidikan.
Sebuah realita bahwa di dalam suatu ruang kelas ketika kegiatan belajar berlangsung, sebagian besar siswa belum belajar ketika guru mengajar. Karp dan Yoels dalam Lie (2002) mencatat pengamatan mereka dan menemukan bahwa dalam kelas dengan siswa yang berjumlah kurang dari 40, hanya empat sampai lima siswa saja yang menggunakan 75% dari waktu interaksi yang digunakan. Selama guru tersebut belum memberdayakan seluruh potensi dirinya, maka sebagian besar siswa belum belajar sampai pada tingkat pemahaman. Siswa baru mampu mempelajari fakta, konsep, hukum, teori dan gagasan lainnya pada taraf ingatan. Mereka belum mampu menggunakan dan menerapkannya dalam pemecahan masalah sehari-hari yang sifatnya kontekstual.
David W. Jonhson dan Rogert T. Jonhson dalam Sahabuddin (1999) mengemukakan bahwa keefektifan belajar adalah implementasi yang berhasil dari komponen-komponen pengajaran. Masing-masing komponen pengajaran mempunyai hubungan dengan keterampilan guru. Oleh karena itu, di dalam proses belajar mengajar, guru harus memiliki strategi agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien serta mengena pada tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah untuk memenuhi strategi itu ialah harus menguasai teknik-teknik penyajian, atau biasanya disebut metode mengajar.
B. O. Smith dalam Sahabuddin (1999) menyarankan bahwa guru harus disiapkan ke dalam empat bidang pengetahuan, yaitu menguasai pengetahuan teoritis mengenai belajar, menunjukkan sikap yang membantu perkembangan belajar, menguasai pengetahuan dalam mata pelajaran yang diajarkan, dan menguasai pengetahuan teknik penyajian pelajaran.
Teknik penyajian pelajaran adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh guru. Dalam bermacam-macam teknik mengajar itu, ada yang menekankan peranan guru yang utama dalam pelaksanaan penyajian, tetapi ada pula yang menekankan pada media hasil teknologi modern, seperti televisi, film proyektor, dan bahkan seiring dengan kemajuan teknologi, media yang kini dianggap lebih efektif adalah media dengan bantuan komputer.
Metode mengajar (teknik penyajian) dan media pembelajaran adalah dua unsur yang sangat penting dalam suatu proses belajar mengajar. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai. Kolaborasi yang baik antara metode pembelajaran dengan media pembelajaran akan membantu pencapaian tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Salah satu metode pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan prinsip konstruktivistik adalah model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran ini mengacu pada metode pembelajaran di mana peserta didik bekerja bersama dalam kelompok kecil dan saling membantu dalam belajar. Siswa yang bekerja dalam situasi pembelajaran kooperatif didorong dan dikehendaki untuk bekerjasama pada suatu tugas bersama, dan mereka harus mengkoordinasikan usahanya untuk menyelesaikan tugas. Dalam penerapan pembelajaran kooperatif, dua atau lebih individu saling tergantung satu sama lain untuk mencapai satu penghargaan bersama. Mereka akan berbagi penghargaan tersebut jika mereka berhasil sebagai kelompok.
Pembelajaran kooperatif menuntut guru untuk mampu mengkondisikan lingkungan belajar yang menyenangkan, agar dapat membangkitkan rasa ingin tahu semua peserta didik sehingga tumbuh minat mereka untuk belajar. Selain itu guru juga harus mampu menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (pakem). Salah satunya adalah dengan penggunaan media pengajaran visual.
Sistem pengajaran konvensional yang sampai kini masih banyak diterapkan di sekolah-sekolah, proses pembelajaran berpusat pada guru, dimana guru aktif menjelaskan sedangkan siswa bersifat pasif yang hanya mendengarkan dan mencatat saja. Hal ini tentu saja sangat membosankan bagi siswa itu sendiri sehingga mereka akan sulit untuk berkonsentrasi dan fikiran mereka pun melayang kemana-mana. Akibatnya tidak sedikitpun materi yang tersimpan dalam ingatan dan memori siswa. Jika hal ini berlangsung terus-menerus dalam waktu yang lama maka minat, motivasi, aktivitas, dan hasil belajar siswa juga akan menurun.
Beberapa penelitian membuktikan belajar dengan mengalami langsung apa yang dipelajari akan mengaktifkan lebih banyak indera daripada hanya mendengarkan orang lain atau guru menjelaskan. Sebagai contoh, mengenal bahwa ada perbedaan antara susunan organ pencernaan pada ayam dengan sapi akan menjadi lebih jelas dan mantap jika siswa melihat atau mengamati susunan organ pencernaan pada ayam dan sapi, atau minimal mendapatkan gambaran melalui torso atau media visual lainnya daripada hanya mendengarkan penjelasan guru tentang hal tersebut. Membangun pemahaman dari hasil pengamatan akan lebih mudah daripada membangun pemahaman dari hasil uraian lisan.
Pemilihan media maupun metode pembelajaran harus sesuai dengan materi yang diajarkan. Materi sistem pencernaan adalah materi yang memerlukan pengelolaan yang baik dalam penyajiannya, sebab materi ini menyangkut tentang organ-organ yang berada di dalam tubuh yang objeknya sulit untuk diadakan secara langsung di hadapan siswa. Tanpa ada penjelasan guru melalui gambar atau dalam bentuk torso, siswa akan kesulitan dalam mengenal dan membedakan bagian-bagian organ pencernaan tersebut. Akibatnya presentasi atau ceramah yang dilakukan oleh guru akan membosankan sehingga siswa kurang memahami materi pelajaran. Oleh karena itu sangat diperlukan adanya alat bantu dalam mengajar yaitu penggunaan media pembelajaran visual baik dalam bentuk model (torso), kartu indeks, maupun presentase materi melalui microsoft powerpoint.
Penggunaan media pengajaran visual dengan model pembelajaran kooperatif diharapkan mampu membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar siswa, membantu keefektifan proses pembelajaran, menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran, memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau yang diberikan, pembelajaran menjadi lebih menarik, membawa kesegaran dan variasi baru bagi pengalaman belajar siswa sehingga siswa tidak bosan da tidak bersikap pasif, serta dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu, dengan menghadirkan gambaran objek yang sedang dipelajari di dalam ruang kelas.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis bermaksud melakukan suatu penelitian eksperimen sebagai sebuah usaha untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan media visual dalam model pembelajaran kooperatif tipe Number Heads Together (NHT).
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.Bagaimana hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 13 Makassar pada pokok bahasan Sistem Pencernaan yang mengikuti metode pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan menggunakan media visual?
2.Bagaimana hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 13 Makassar pada pokok bahasan Sistem Pencernaan yang mengikuti metode pembelajaran kooperatif tipe NHT tanpa menggunakan media visual?
3.Apakah ada pengaruh media visual terhadap hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 13 Makassar pada pokok bahasan Sistem Pencernaan yang mengikuti metode pembelajaran kooperatif tipe NHT?
C.Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 13 Makassar pada pokok bahasan Sistem Pencernaan yang mengikuti metode pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan menggunakan media visual.
2.Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 13 Makassar pada pokok bahasan Sistem Pencernaan yang mengikuti metode pembelajaran kooperatif tipe NHT tanpa menggunakan media visual.
3.Untuk mengetahui pengaruh media visual terhadap hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 13 Makassar pada pokok bahasan Sistem Pencernaan yang mengikuti metode pembelajaran kooperatif tipe NHT.
D.Manfaat Penelitian
1.Bagi siswa, memberikan suasana belajar yang lebih kondusif dan variatif sehingga siswa tidak monoton belajar dengan metode konvensional serta media tradisional, dan diharapkan hal ini membawa dampak pada peningkatan hasil belajar siswa.
2.Bagi guru, dapat menjadi bahan pertimbangan dalam memilih metode dan media pembelajaran yang lebih efektif dalam pencapaian tujuan pembelajaran yang diharapkan.
3.Bagi peneliti, dapat menjadi bahan rujukan untuk tindakan penelitian lebih lanjut di masa yang akan datang.
• click link
• 4906 clicks
Untuk dapat merequest file lengkap yang dilampirkan pada setiap judul, anda harus menjadi special member, klik Register untuk menjadi free member di Indoskripsi.
Semua Member Special dapat merequest file yang ada di website ini.
NB: Ada kemungkinan beberapa skripsi belum ada filenya, karena dikirim oleh member biasa dan masih menunggu konfirmasi dari member yang bersangkutan.
CARI CONTENT WEB :
FREE JOURNAL UNTUK MELENGKAPI REFERENSI KARYA ILMIAH ANDA, FREE? KLIK DISINI
PELUANG KERJA UNTUK FRESH GRADUATE, MAHASISWA TINGKAT AKHIR, BARU LULUS KULIAH? KLIK DISINI
BUTUH BEASISWA STUDY, BEASISWA PENELITIAN, INFO BEASISWA TERBARU? KLIK DISINI
SURATMI
Sunyi sepinya kamar dengan cahaya sinar lentera yang remang-remang semakin menambah kesempurnaan persembunyian hati seorang wanita yang tengah asyik merenungi diri dibalik kelambu merah jambu malam itu. Dipeluk olehnya bantal guling yang menjadi teman setia dalam tidurnya. Sesekali dipeluknya erat-erat namun tidak jarang bila ia merasakan bosan, dengan sesuka hatinya ia melempar, menendang dan mencampakkannya. Beberapa kali berganti gaya tidur tak mampu membantu matanya agar segera terpejam. Tak beberapa lama ditengah kegelisahan tidurnya itu, seketika pandangannya tertuju pada bantal guling yang beberapa waktu lalu ia lemparkan kelantai. Terkulai lemah dan kusut serta tak berdaya menerima penyiksaan darinya. Mungkin itu adalah gambaran yang sangat tepat terhadap apa yang tengah di rasakan guling itu. Sekejap waktu, otaknya berputar cepat. Betapa tidak, ia merasakan kehidupannya beberapa tahun ini tak ubahnya seperti bantal guling itu. Disayang-sayang ketika dibutuhkan, namun dicampakkan ketika merasa bosan. Perlakuan seperti itu terasa ia alami saat ia menjalani kehidupan rumah tangga bersama Herwoko. Dengan cepat diambilnya bantal guling itu dengan kedua tangannya, dan langsung ia peluk erat, di ciumnya, dan dicumbunya seperti tanpa kesadaran, air matanya menetes hatinya menangis merasakan luka yang mendalam.
Setelah ditinggalkan oleh suaminya beberapa tahun yang lalu, hidup perempuan itu seperti kapas yang terombang ambing oleh tiupan angin. Tanpa arah tujuan dan kepastian itulah yang ia rasakan. Wajah perempuan manis itupun seperti tertutupi oleh awan mendung yang gelap, begitu sulit tertembus oleh mata.
Suratmi nama panggilan perempuan yang sudah berstatus janda itu. Rambutnya hitam panjang, kulitnya hitam manis, namun hatinya hitam gelap dan sunyi. Terkadang sesekali dia bertanya pada takdir dan keadaan yang tidak bersahabat dengannya. Kalau saja perkawinanya dengan Herwoko selama lima tahun dapat membuahkan momongan, mungkin kesendirian yang menyiksanya tidak akan pernah ia alami. Janji-janji yang keluar dari mulut mantan suaminya itu hanyalah pemanis bibir belaka, di atas tangisnya kini mantan suaminya itu telah beristri dengan wanita lain yang mungkin bisa memberinya anak. Ternyata lima tahun menjalin hubungan suami istri tidak cukup bisa membuktikan rasa cinta Herwoko pada bualan manis yang datang dari mulutnya ketika saat-saat indah menjalin kasih dengan Suratmi.
Perasaan pesimis selalu berkecamuk dalam hati Suratmi ditengah ketidak yakinannya untuk memperoleh kebahagiaan. Sebagai seorang perempuan dia sudah tidak merasakan kesempurnaan selayaknya seorang wanita. Ketidak mampuannya untuk bisa memberikan keturunan bagi laki-laki merupakan beban yang amat berat bahkan lebih berat dari pada hidup dalam kemiskinan yang selama ini melilitnya. Di satu sisi, hatinya selalu berteriak membrontak, apakah selamanya ayahnya yang hanya seorang petani miskin harus menanggung beban hidupnya. Mukanya semakin kusut saja memikirkan masalahnya itu.
***
Ditengah keheningan sebuah kamar terdengar suara kokok ayam jantan yang merdu mengalun memecahkan kesunyian malam-malam yang sangat berat bagi Suratmi. Segera saja dia beranjak dari tempat tidurnya, dengan bantuan sinar redup dari dimar ia mencoba mempersiapkan perbekalan yang akan dia bawa saat ia berdagang di pasar. Tidak selamanya ia akan larut dalam keterpurukan yang akan semakin melemparkan jiwanya dalam palung penderitaan yang berkepanjangan. Seberapapun keterbatasan yang melekat pada dirinya, ia mencoba untuk tetap bertahan dan terus melangkah. Saat ini berdagang adalah salah satu pilihan yang tepat baginya untuk bisa mempertahankan hidupnya bersama orang tua semata wayangnya.
Seperti biasanya untuk dapat menuju kepasar suratmi harus menunggu mobil grobak yang akan membawa serombongan orang-orang kampung yang hendak kepasar. Ada pula kebanyakan dari mereka lebih memilih menggunakan sepeda. Adapun kendaraan bermotor masih sangat jarang, mungkin hanya satu dua orang yang punya, itu pun bisa dimiliki setelah menjual beberapa ekor hewan ternak mereka. Agak lama memang janda manis itu menunggu, setidaknya kalaupun mobil yang mengangkut orang-orang kampung sudah lewat, dia berharap akan bisa mendapatkan tumpangan yang bisa membawanya hingga sampai ke pasar. Di tengah harapannya untuk segera sampai ke pasar, dari kejauhan terdengar suara bising yang datang dari kendaraan bermotor. Dari kejauhan suratmi memandang motor itu penuh harap, benar saja, dari kejauhan nampak pengandara itu sendirian. Semakin lama wajah laki-laki itu nampak dekat, dari samar-samar hingga agak jelas terlihat. Seketika matanya menerawang masa lalu bersama wajah itu. Ketika suratmi menginjak usia belia, pemilik wajah itulah yang senantiasa menemaninya, walau hanya sekedar jalan bersama sepulang dari masjid. Kebersamaan yang terjalin itu tak lama membuahkan perasaan cinta yang datang dari dua perasaan yang sama-sama perawan. Baru setelah menjalin hubungan kasih selama beberapa waktu, tanpa alasan kedua orang tuanya mengirimnya kekota. Selama dia berada di kota dan meninggalkan desa, maka selama itu pula pria itu seperti hilang di telan angin, tanpa kabar berita barang sedikitpun. Entah apa yang membuat wajah itu kembali datang dan menjelma secara nyata di desa itu dan di kehidupan suratmi.

“Mau ke pasar Mbak?” pertanyaan itu berhasil membuyarkan pikiran Suratmi akan masa lalunya itu. Suara itu sungguh terdengar merdu dan tak asing ditelinga Suratmi. Di pandangnya dengan sungguh lelaki yang menawarinya tumpangan itu.
“Mas Sugi ya?, kamu Mas Sugi kan?” Suratmi mengulangi pertanyaannya seakan tak percaya pada takdir yang membawanya kembali lagi pada kekasih lamanya itu.
“Aku tak menyangka, sekian lama tak bertemu kau masih dengan sempurna mengingatku. Bagaimana kabarmu Ratmi?” sambil sugi mengulurkan tangannya mengajak berjabat tangan. Di sambut nya oleh Suratmi dengan sedikit rasa keraguan. Ia masih tak percaya akan kejadian pada pagi itu.
“Baik Mas.”
Sebenarnya agak ragu Suratmi menjawab dengan kata “Baik” karena toh kenyataannya fisiknya memang masih terlihat utuh, namun hatinya hancur lebur, pengalamannya dengan laki-laki pertama pada dunia percintannya kandas lantaran di tinggal pergi begitu saja tanpa kabar berita, setelah beberapa tahun menanti menanti kabar yang tak kunjung datang darinya, Suratmi pun akhirnya menyerah. Dicobanya sekuat tenaga untuk membuka hatinya kepada pria lain. Herwoko adalah laki-laki yang serius ingin mengajak Suratmi menuju jalan ke pernikahan. Setelah lima tahun menjalani pernikahan, Herwoko pun meninggalnya lantaran tak sabar menanti kedatangan buah hati yang belum juga diamanahkan oleh Tuhan kepadanya. Kini roda waktu telah berbalik arah. Suratmi seakan-akan dikembalikan pada masa lalunya itu.
“Ayo cepat naik, nanti pasar keburu bubar”
Perkataan itu spontan membuyarkan pikiran suratmi yang sudah jauh-jauh berpikir dan merenungi nasipnya yang belum juga bertemu dengan bahagia.
“Oh, iya Mas”
Hanya dengan jarak lima kilo meter perjalanan menuju kepasar membuat kedua insan itu tak punya waktu lama untuk mengobrol dan membicarakan tentang kehidupannya masing-masing. Sebenarnya apabila ada jalan lain menuju pasar yang lebih jauh, mungkin akan mereka ambil agar lebih banyak waktu bagi keduanya melepas kerinduan yang terpendam.
***
Sudah dua bulan Sugi menemani hari-hari suratmi, walaupun hanya sebatas ketika ingin pergi kepasar saja. Namun dari obrolan singkat di setiap pertemuannya dengan Sugi, Suratmi pun sedikit mengetahui akan kehidupan Sugi ketika berada di kota. Betapa kekasih lamanya itu juga harus mengalami situasi sulit karena harus membesarkan kedua anaknya tanpa bantuan seorang istri. Beberapa bulan yang lalu istri Sugi meninggal dunia setelah melahirkan anaknya yang kedua. Kejadian itu sangatlah berat bagi Sugi sehingga memaksanya untuk menitipkan perawatan anaknya kepada ayah ibunya di kampung. Sebaliknya, Sugi juga telah banyak tahu dengan kondisi yang dialami oleh Suratmi. Ia juga merasa iba pada penderitaan yang di alami oleh perempuan manis itu. Tidak hanya dia yang menorehkan luka kekecewaan di hatinya, tetapi juga lelaki lain. Sungguh pada keadaan ini lelaki itu cukup banyak merasa bersalah.
Suratmi terlihat sedang duduk termenung sambil menggerakkan kedua tangan mencabuti rumput disela-sela tanaman kebunnya. Tak henti-hentinya dia berpikir akan kisah-kasihnya dengan Sugi. Mungkinkah Sugi datang ke dalam kehidupannya sebagai jawaban atas segala doa yang selama ini dia mohonkan kepada Tuhan. Sungguh sulit perempuan itu berpikir kalau kedatangan Sugi kembali kedesa itu hanya sekedar kebetulan yang tidak disengaja. Terlebih saat ini keduanya dalam status yang sama-sama sendiri. Dalam hati dia menginginkan kalau pertemuanya dengan Sugi adalah jalan baginya untuk melanjutkan kisahnya yang sempat putus di tengah jalan.
“Lagi ngelamun ya Mbak” suara gadis belia yang datang dari arah belakang cukup mengagetkan Suratmi.
“eh.., Dek Nur. Bikin kaget Mbak aja?
“Mbak lagi ngelamunin apa sih…?
“Ah, Ngak, ini lho, Mbak lagi sibuk nyabutin rumput biar tanaman terongnya tumbuh Subur.
“ Ah, bohong, pasti lagi ngelamnunin Pak lek Sugi” Suratmi tidak menyangka kalau gadis belia di depannya itu mampu membaca pikiran yang tengah bergelut di kepala suratmi.
“ Enggak. Eh, ngomomg-ngomong, ada apa kamu kesini?”
“Ini lho Mbak, Nur cuma ingin menyampaikan Surat dari Pak lek Sugi.
Untuk kedua kalinya Suratmi dikagetkan oleh gadis belia itu. Suratmi mencoba untuk menjaga gelagatnya ketika mendengar bahwa Sugi mengirimkan Surat kepadanya, walaupun sebenarnya ia sudah tak sabar lagi ingin membacanya. Ia tidak ingin kalau gadis itu menagkap sikap yang aneh pada diri Suratmi.
Setelah Nur berpamit, Suratmi pun mulai memberanikan membuka surat itu secara perlahan.

Harjosari, 02 Februari 1995

Untuk Suratmi

Salam
Sebelumnya aku minta maaf kepadamu Rat, karena aku hanya sempat mengirimkan sepucuk surat ini kepadamu. Hari ini aku akan pulang ke Jakarta. mungkin selama beberapa minggu aku akan ada disana untuk mengurus kepindahanku kembali kedesa. Banyak hal yang telah aku pikirkan semenjak pertemuan pertama kita di jalan. Satu hal yang aku pahami darimu, kamu masih sama seperti Ratmi yang aku kenal belasan tahun yang lalu. Yang masih bisa tersenyum dan begitu pandai menutupi kesedihan. di hadapan orang lain.
Rat, aku sadar penuh kalau roda waktu telah mengantarkan kita pada jalan kehidupan yang berbeda, walaupun pada akhirnya kita dipertemukan pada sebuah nasip yang sama. Jujur saja aku sangat sulit berpikir kalau pertemuanku padamu itu hanya kebetulan saja.. akhir-akhir ini aku berpikir kalau apa yang terjadi pada kita adalah bagian dari rencana Tuhan untuk mempersatukan kita kembali. Terserah apa pemikiranmu tentang hal ini, yang jelas tidak bisa ditampikkan kalau kita sama-sama masih memiliki kenangan memilukan dengan pasangan kita masing-masing namun kita juga tidak ingin terus terpuruk pada keadaan yang akan menenggelamkan kita pada kesepian yang nyata.
Saat ini anakku sangat memerlukan sentuhan seorang ibu yang bisa merawat, mensisiknya dan memberikan kasih sayang serta perhatian. Dan sebagai seorang ayah, aku hanya ingin memilihkan untuk mereka seorang ibu yang memiliki sentuhan tangan yang lembut dan ikhlas sepertimu Rat. Melalui goresan tinta yang datang dari lubuk hatiku yang terdalam, aku ingin bertanya kepadamu Rat, Maukah engkau menjadi ibu dari anak-anakku?

Salam Harap
Dari kasih lamamu


Sugiarto

Air mata Suratmi seketika menetes membasahi pipinya. Ia seakan tak percaya dengan apa yang tengah di alaminya. Dulu keadaan yang memisahkan hubungannya dengan Sugi, dan saat itu pula keadaan yang mempertemukan kembali hubungan tali kasihnya dengan Sugi yang telah terputus oleh waktu. Mungkin ini adalah jalan yang memang sudah disediakan takdir oleh Suratmi. Hidup dengan seorang pria yang pernah mengisi ruang hatinya semasa belia. Sesuatu yang kurang dalam diri Suratmi pun tidak lama lagi akan terasa lebih lengkap dengan kehadiran anak dari buah perkawinan Mas Sugi dengan almarhum istrinya. Walaupun tidak datang dari rahimnya sendiri, Suratmi yakin kalau kasih sayang seorang anak akan ia dapatkan bersama dengan kasih sayang orang yang sangat ia cintai.

puisi

LAMUNAN SENJA


Kala senja memenuhi ruang hatiku
Seketika menjelma menjadi ruang yang gelap
Meraba-raba, merindu sumber cahaya
Menanti-nanti datangnya seberkas sinar

Kala diriku tersungkur pada sepi menyiksa diri
Dalam sebuah ruang gelap nan sunyi
Kau datang sebagai sinar terang membawa harapan
Hingga menyilaukan pandangan

Kau membuka kedua tanganmu
Seraya tersenyum menantiku berlari dalam peluk hangatmu
Erat dan hangat kurasakan kemesraan itu
Kau kecup keningku dengan sejuta kasih

Doorr…r!
Teriakan seorang teman mengagetkanku hingga buyar semua lamunan
Kampret! Kalau dia bukan temanku
Akan kuadukan dia ke pihak yang berwajib
Atas tuduhan melakukan tindakan yang tidak menyenangkan


BILIK HATI


Sebuah bangunan hati yang begitu megah
Di dalamnya tersusun ruang-ruang yang begitu indah
Terdapat berbagai hiasan dan warna warni bunga
Merah, kuning, hijau, biru, dan lain sebagainya

Di bagian tengah bangunan itu terdapat ruang yang lebih besar
Tertutup oleh pintu yang kokoh
Terkunci dengan rapat
Rapat dan sangat rapat
Pada suatu hari aku meminta ijin kepada pemiliknya
agar aku diperkenankan masuk kedalamnya.

Kepadaku pemilik ruang itu berkata:
“Sudah puluhan tahun ruang itu terkunci dengan rapat, tidak ada seorang pun yang pernah masuk didalamnya, hendak apa engkau ingin masuk dalam ruang itu?”

Mendengar jawaban itu, aku hanya diam. Seketika mata hatiku menerawang sebuah ruang yang sangat gelap, dan pengap. Sebuah ruang yang bila terbuka pintunya akan dapat merusak ruang yang lainnya.
Tanggal pembuatan : 02 Mei 2009
JERIT RINTIH SEORANG PEREMPUAN

Menjerit mulutnya penuh rintih
Tangis memilukan membahana memecah ruang-ruang keheningan
Badannya kaku, kulit memucat
Kain di tubuhnya terkoyak oleh ganasnya gelombang lautan
Tiada dihiraukannya lagi kejamnya dunia
Kini hanya berwariskan sedih dan nestapa
Sedang orang-orang yang berdiri
Hanya selayak patung mengelilingi
Sepertinya sengaja membiarkan perempuan itu menikmati jerit rintih
Dalam tangis yang begitu memilukan.

Tubuhnya terkulai lemas
Terbaring di atas sepi sendiri dukacita yang tak terduga
hilang sudah angan cita bersama gelombang yang menyapu daratan
selayak pohon tanpa akar tunjang di tepi laut
hanya menunggu datangnya gelombang pasang
dan siap merobohkannya, menghanyutkannya hinggda akar

ditengah kegalauan hatinya

BARISAN MERAH

Malam buta suara jangkrik terus mengerik dalam lubang persembunyiannya. Semua serangga masih menikmati dugem malam yang menyenangkan. riuh dan sorak sorainya masih jelas terdengar di tengah tidurku yang telah terjaga oleh mimpi yang menyiksa. Beberapa kali mencoba memaksakan mata untuk tetap terpejam, namun kegelisahan seolah terus menggelitik pikiran.
Dengan segenap tenaga yang kuyu ku mencoba menegakkan badan, beranjak menuju air wudhu. Malam ini aku harus menghadap Sang Khalik yang mengatur umurku. Setidaknya aku harus memberi laporan akan planning yang akan aku kerjakan diesok pagi yang penuh duri dan siap menusuk langkah kaki.
Hembusan nafas panjang yang hangat keluar dari hidung seolah sedikit mengeluarkan sesak dan beban yang ada dalam dada. Teringat olehku, hari ini aku harus berorasi dan berkoar-koar memperjuangkan hak-hak yang hampir tak termiliki. Terlalu idealis memang, tapi aku sangat sadar, bahwa aku memang bukan bagian dari orang yang hanya ingin mencari aman dalam lubang perlindungan.
Tubuh kampus biru masih saja berwajah lugu. Tidak bisa sedikitpun ditampikkan bahwa dia telah menjadi saksi bisu segala taktik dan intrik yang akhir-akhir ini terus menukik. Tiada satupun orang yang mungkin menyangka kalau akan ada sekelompok barisan nekat pada hari ini. Perasaan ngeri dalam hati telah terhapus oleh ribuan keberanian, ratusan pertanyaan dan satu harapan.
Satu persatu kujumpai orang-orang yang berwajah berani namun penuh kegelisahan berkumpul membentuk barisan berwarna merah darah. Beberapa kali berpikir ternyata tidak ada hal yang bisa membuat barisan merah itu lebih layak untuk ditempatkan. Berbagai isu yang dihembuskan tidak bisa untuk terus dibiarkan.
“Hari ini kamu sudah makan Mon” pertanyaan ringan itu keluar dari bibir manis seorang kawan yang sudah sejak lama menangkap gelagatku. “jangan khawatir, supply suaraku tidak akan habis gara-gara aku tidak makan”. Kembali aku melihat senyum ragu keluar dari bibirnya.
Agak ngeri semua anggotaku memandang hari ini. Namun sedikit demi sedikit keyakinan mulai tertanam hingga semua benar-benar yakin akan langkah yang akan diambil. Sekitar dua puluh dari kami telah siap menyuarakan keluhan yang telah lama terpendam dan selama puluhan tahun terus mendekam. Ratusan pasang mata memandang langkah nekat barisan merah dengan ribuan tanda tanya. Tak sedikit dari mereka yang berbisik dan mencoba ingin tau apa yang sebenarnya telah terjadi. Ada yang memberi dukungan tapi kebanyakan sengaja tak ingin mengetahui persoalan.
Beberapa orator telah dipersiapkan, yang lain cukup memegang atribut berisi tuntututan. Saat itu semua rekanku masih sibuk mengkondisikan mental untuk terjun kelapangan. Ada yang cepat mengkondisikan diri namun tidak sedikit yang masih grogi. Kusambar saja toak kecil dan tangan rekanku dan ledakan hebat keluar dari mulutku. Gedung tinggi kampus biru kini telah berpagar manusia, sebagian dari mereka cukup melihat aksi kami dari ketinggian. Beberapa karyawan melihat kami dengan cengingisan, mungkin baginya ini adalah baris ingusan. Setelah cukup lama berkoar-koar, akhirnya tiba giliran orator lain untuk menyuarakan. Emosi yang tinggi saat aku berorasi ternyata membuatku tidak begitu mengamati kondisi barisan yang sudah mulai acak-acakkan. Ternyata diantar kami ada yang mundur teratur. Dan tidak ada waktu bagiku untuk berpikir macam-macam. Yang terlintas dalam pikiranku saat itu adalah terus memompa dan meamksimalkan barisan yang hanya tinggal 15 orang.
Sampai Azan ashar menyapa sedikitpun tak kujumpai orang-orang yang harus bertanggung jawab menjawab segala pertanyaan. Beberapa diantara kami langsung membubarkan diri. Ada yang langsung menuju masjid, dan adapula yang langsung menuju markas untuk menyusun strategi.
“Hari ini aksi kita cukupkan”
“Apa tidak sebaiknya kita lanjutkan setelah ashar”
“Sebaiknya tidak, karena kondisi teman-teman tidak memungkinkan dan tidak semuanya bisa menjadi orator di lapangan”
“Yakin tuntutan kita akan terjawab dengan aksi yang berjalan kurang dari dua jam?”
“Tetap yakin dan terus berdoa”
Kondisi yang sudah tidak kondusif saat itu sempat memaksa beberapa tenaga pengajar untuk tidak melanjutkan kuliah. Orang-orang yang sangat kami tunggu kehadirannya untuk memberi klarifikasi satu persatu memunculkan diri. Besar kemungkinan dari mereka akan berkumpul untuk berdiskusi, mungkin menyusun konsep pembelaan diri. Dan mengenai hal itu aku tidak terlalu ambil peduli, yang terpenting bagiku dan rekanku adalah duduk bersama dalam suatu usaha pemecahan masalah dan melancarkan komunikasi yang akhir-akhir ini sempat tersumbat.
Detik menit berlalu, hari pun kini telah berganti. Kubuka jendela kamarku perlahan, dan sinar mentari menyambutku dengan pesona kemegahan yang mengagumkan. Hari ini Sang Khalik masih mempercayakan umur kepadaku. Sejenak pandanganku tertuju pada handphone yang terletak di atas meja. Kuperiksa untuk memastikan apakah adapesan yang menanti untuk di baca

“Ass. Smg semngt perjuangn senntiasa berkobr dlm hati. Pkl.13.30 hr ni hrp hadir pd pertemuan klarifikasi lembaga pd mahasiswa. Siapkan diri menjadi saksi perubahan. Bulatkan tekat untuk satu 7an.

Senyum simpul sempit mengembang di bibirku. Entah puas atau ragu, cemas dan takut sesegera mungkin terusir oleh keberanian yang muncul secara nekat. Kutanakan dalam lubuk hatiku yang terdalam, bahwa kiamat tidak akan terjadi pada hari ini.

Kata Mutiara Islam
Jika niat sudah terpancang karena Allah, tidak akan ada halangan yang bisa menghentikan seseorang melakukan sesuatu. Niat karena Allah ialah motivator yang utama dan seharusnya menjadi satu-satunya motivator kita.
Sejarah Islam di Amerika
SEJARAH ISLAM DI AMERIKA

Senin, 16 Juni 2008Islam di Amerika Sebelum Columbus
Christopher Columbus menyebut Amerika sebagai 'The New World' ketika pertama kali menginjakkan kakinya di benua itu pada 21 Oktober 1492. Namun, bagi umat Islam di era keemasan, Amerika bukanlah sebuah 'Dunia Baru'. Sebab, 603 tahun sebelum penjelajah Spanyol itu menemukan benua itu, para penjelajah Muslim dari Afrika Barat telah membangun peradaban di Amerika.
Klaim sejarah Barat yang menyatakan Columbus sebagai penemu benua Amerika akhirnya terpatahkan. Sederet sejarawan menemukan fakta bahwa para penjelajah Muslim telah menginjakkan kaki dan menyebarkan Islam di benua itu lebih dari setengah milenium sebelum Columbus. Secara historis umat Islam telah memberi kontribusi dalam ilmu pengetahuan, seni, serta kemanusiaan di benua Amerika.
''Tak perlu diragukan lagi, secara historis kaum Muslimin telah memberi pengaruh dalam evolusi masyarakat Amerika beberapa abad sebelum Christopher Columbus menemukannya,'' tutur Fareed H Numan dalam American Muslim History A Chronological Observation. Sejarah mencatat Muslim dari Afrika telah menjalin hubungan dengan penduduk asli benua Amerika, jauh sebelum Columbus tiba.
Sejarawan Ivan Van Sertima dalam karyanya They Came Before Columbus membuktikan adanya kontak antara Muslim Afrika dengan orang Amerika asli. Dalam karyanya yang lain, African Presence in Early America, Van Sertima, menemukan fakta bahwa para pedagang Muslim dari Arab juga sangat aktif berniaga dengan masyarakat yang tinggal di Amerika.
Van Sertima juga menuturkan, saat menginjakkan kaki di benua Amerika, Columbus pun mengungkapkan kekagumannya kepada orang Karibian yang sudah beragama Islam. "Columbus juga tahun bahwa Muslim dari pantai Barat Afrika telah tinggal lebih dulu di Karibia, Amerika Tengah, Selatan, dan Utara," papar Van Sertima. Umat Islam yang awalnya berdagang telah membangun komunitas di wilayah itu dengan menikahi penduduk asli.
Menurut Van Sertima, Columbus pun mengaku melihat sebuah masjid saat berlayar melalui Gibara di Pantai Kuba. Selain itu, penjelajah berkebangsaan Spanyol itu juga telah menyaksikan bangunan masjid berdiri megah di Kuba, Meksiko, Texas, serta Nevada. Itulah bukti nyata bahwa Islam telah menyemai peradabannya di benua Amerika jauh sebelum Barat tiba.
Fakta lainnya tentang kehadiran Islam di Amerika jauh sebelum Columbus datang juga diungkapkan Dr Barry Fell, seorang arkeolog dan ahli bahasa dari Universitas Harvard. Dalam karyanya berjudul Saga America, Fell menyebutkan bahwa umat Islam tak hanya tiba sebelum Columbus di Amerika. Namun, umat Islam juga telah membangun sebuah peradaban di benua itu.
Fell juga menemukan fakta yang sangat mengejutkan. Menurut dia, bahasa yang digunakan orang Pima di Barat Daya dan bahasa Algonquina, perbendaharaan katanya banyak yang berasal dari bahasa Arab. Arkeolog itu juga menemukan tulisan tua Islami di beberapa tempat seperti di California.
Di Kabupaten Inyo, negara bagian California, Fell juga menemukan tulisan tua lainnya yang berbunyi 'Yasus bin Maria' yang dalam bahasa Arab berarti "Yesus, anak Maria". "Ini bukan frase Kristen,'' cetus Fell. Faktanya, menurut dia, frase itu ditemukan dalam kitab suci Alquran. Tulisan tua itu, papar dia, usianya lebih tua beberapa abad dari Amerika Serikat.
Arkeolog dan ahli bahasa itu juga menemukan teks, diagram, serta peta yang dipahat di batu yang digunakan untuk kepentingan sekolah. Temuan itu bertarikh antara tahun 700 hingga 800 M. Teks serta diagram itu berisi mata pelajaran matematika, sejarah, geografi, astronomi, dan navigasi laut. Bahasa pengajaran yang ditemukan itu menggunakan tulisan Arab Kufi dari Afrika Utara.
Sejarawan seni berkebangsaan Jerman, Alexander Von Wuthenau, juga menemukan bukti dan fakta keberadaan Islam di Amerika pada tahun 800 M hingga 900 M. Wuthenau menemukan ukiran kepala yang menggambarkan seperti bangsa Moor. Itu berarti, Islam telah bersemi di Amerika sekitar separuh milenium sebelum Columbus lahir.
Dia juga menemukan ukiran serupa bertarik 900 M hingga 1500 M. Artifak yang ditemukan itu mirip foto orang tua yang biasa ditemui di Mesir. Youssef Mroueh dalam tulisannya Muslim in The Americas Before Columbus memaparkan penuturan Mahir Abdal-Razzaaq El, orang Amerika asli yang menganut agama Islam. Mahir berasal dari suku Cherokee yang dikenal sebagai Eagle Sun Walker.
Mahir memaparkan, para penjelajah Muslim telah datang ke tahan kelahiran suku Cherokee hampir lebih dari 1.000 tahun lalu. Yang lebih penting lagi dari sekedar pengakuan itu, kehadiran Islam di Amerika, khususnya pada suku Cherokee adalah dengan ditemukannya perundang-undangan, risalah dan resolusi yang menunjukkan fakta bahwa umat Islam di benua itu begitu aktif.
Salah satu fakta yang membuktikan bahwa suku asli Amerika menganut Islam dapat dilacak di Arsip Nasional atu Perpustakaan Kongres. Kesepakatan 1987 atau Treat of 1987 mencantumkan bahwa orang Amerika asli menganut sistem Islam dalam bidang perdagangan, kelautan, dan pemerintahan. Arsip negara bagian Carolina menerapkan perundang-undangan seperti yang diterapkan bangsa Moor.
Menurut Youssef, pemimpin suku Cherokee pata tahun 1866 M adalah seorang pria bernama Ramadhan Bin Wati. Pakaian yang biasa dikenakan suku itu hingga tahun 1832 M adalah busana Muslim. ''Di Amerika Utara sekurangnya terdapat 565 nama suku, perkampungan, kota, dan pegunungan yang akar katanya berasal dari bahasa Arab,'' papar Youssef.
Fakta-fakta itu membuktikan bahwa Islam telah hadir di tanah Amerika, ketika kekhalifahan Islam menggenggam kejayaannya. Hingga kini, agama Islam kian berkembang pesat di Amerika - apalagi setelah peristiwa 11 September. Masyarakat Amerika kini semakin tertarik dan meyakini bahwa Islam adalah agama yang paling benar. heri ruslan
( )




Pengaruh Islam di Benua Amerika
Sekali-kali cobalah Anda membuka peta Amerika. Telitilah nama tempat yang ada di Negeri Paman Sam itu. Sebagai umat Islam, pastilah Anda akan dibuat terkejut.
Apa pasal? Ternyata begitu banyak nama tempat dan kota yang menggunakan kata-kata yang berakar dan berasal dari bahasa umat Islam, yakni bahasa Arab.
Tak percaya? Cobalah wilayah Los Angeles. Di daerah itu ternyata terdapat nama-nama kawasan yang berasal dari pengaruh umat Islam. Sebut saja, ada kawasan bernama Alhambra. Bukankah Alhambra adalah nama istana yang dibangun peradaban Islam di Cordoba?
Selain itu juga ada nama teluk yang dinamai El Morro serta Alamitos. Tak cuma itu, ada pula nama tempat seperti; Andalusia, Attilla, Alla, Aladdin, Albany, Alcazar, Alameda, Alomar, Almansor, Almar, Alva, Amber, Azure, dan La Habra.
Setelah itu, mari kita bergeser ke bagian tengah Amerika. Mulai dari selatan hingga Illinois juga terdapat nama-nama kota yang bernuansa Islami seperti; Albany, Andalusia, Attalla, Lebanon, dan Tullahoma. Malah, di negara bagian Washington terdapat nama kota Salem.
Pengaruh Islam lainnya pada penamaan tempat atau wilayah di Amerika juga sangat kental terasa pada penamaan Karibia (berasal dari bahasa Arab). Di kawasan Amerika Tengah, misalnya, terdapat nama wilayah Jamaika dan Kuba. Muncul pertanyaan, apakah nama Kuba itu berawal dan berakar dari kata Quba - masjid pertama yang dibangun Rasulullah adalah Masjid Quba. Negara Kuba beribu kota La Habana (Havana).
Di benua Amerika pun terdapat sederet nama pula yang berakar dari bahasa Peradaban Islam seperti pulau Grenada, Barbados, Bahama, serta Nassau. Di kawasan Amerika Selatan terdapat nama kota-kota Cordoba (di Argentina), Alcantara (di Brazil), Bahia (di Brazil dan Argentina). Ada pula nama pegunungan Absarooka yang terletak di pantai barat.
Menurut Dr A Zahoor, nama negara bagian seperti Alabama berasal dari kata Allah bamya. Sedangkan Arkansas berasal dari kata Arkan-Sah. Sedangkan Tennesse dari kata Tanasuh. Selain itu, ada pula nama tempat di Amerika yang menggunakan nama-nama kota suci Islam, seperti Mecca di Indiana, Medina di Idaho, Medina di New York, Medina dan Hazen di North Dakota, Medina di Ohio, Medina di Tennessee, serta Medina di Texas. Begitulah peradaban Islam turut mewarnai di benua Amerika. hri
( )

Senin, 16 Juni 2008Fakta Eksistensi Islam di Amerika
T ahun 999 M: Sejarawan Muslim Abu Bakar Ibnu Umar Al-Guttiya mengisahkan pada masa kekuasaan Khalifah Muslm Spanyol bernama Hisham II (976 M -1009 M), seorang navigator Muslim bernama Ibnu Farrukh telah berlayar dari Kadesh pada bulan Februari 999 M menuju Atlantik. Dia berlabuh di Gando atau Kepulauan Canary Raya. Ibnu Farrukh mengunjungi Raja Guanariga. Sang penjelajah Muslim itu memberi nama dua pulau yakni Capraria dan Pluitana. Ibnu Farrukh kembali ke Spanyol pada Mei 999 M.
Tahun 1178 M: Sebuah dokumen Cina yang bernama Dokumen Sung mencatat perjalanan pelaut Muslim ke sebuah wilayah bernama Mu-Lan-Pi (Amerika). Tahun 1310 M: Abu Bakari seorang raja Muslim dari Kerajaan Mali melakukan serangkaian perjalanan ke negara baru. Tahun 1312 M: Seorang Muslim dari Afrika (Mandiga) tiba di Teluk Meksiko untuk mengeksplorasi Amerika menggunakan Sungai Mississipi sebagai jalur utama perjalanannya.
Tahun 1530 M: Budak dari Afrika tiba di Amerika. Selama masa perbudakan lebih dari 10 juta orang Afrika dijual ke Amerika. Kebanyakan budak itu berasal dari Fulas, Fula Jallon, Fula Toro, dan Massiona - kawasan Asia Barat. 30 persen dari jumlah budak dari Afrika itu beragama Islam.
Tahun 1539 M: Estevanico of Azamor, seorang Muslim dari Maroko, mendarat di tanah Florida. Tak kurang dari dua negara bagian yakni Arizona dan New Mexico berutang pada Muslim dari Maroko ini. Tahun 1732 M: Ayyub bin Sulaiman Jallon, seorang budak Muslim di Maryland, dibebaskan oleh James Oglethorpe, pendiri Georgia. Tahun 1790 M: Bangsa Moor dari Spanyol dilaporkan sudah tinggal di South Carolina dan Florida. hri
( )


BELAJAR DENGAN CARA ALAMI
Apakah anda pernah berpikir bagaimana anak-anak yang masih kecil dapat mempelajari bahasa yang baru dengan sangat mudah dan cepat? Satu hal yang pasti: mereka tidak membutuhkan guru dan buku untuk melakukannya. Mereka belajar secara alami dengan melihat, mendengar dan mengulang. Yang mereka butuhkan adalah keinginan untuk belajar dan lingkungan yang kaya akan pengalaman bahasa.
Di English Training Centre (ETC) kami menggunakan metode alami yang sama untuk menolong anda mahir dalam berbahasa Inggris.
Kami memperkenalkan anda pada karakter-karakter yang akan memperlihatkan bagaimana bahasa Inggris digunakan pada kehidupan sehari-hari. Anda akan melihat, mendengar dan berlatih percakapan-percakapan yang menarik. Anda pun akan mempelajari kosa kata sehari-hari, ungkapan-ungkapan dan cara pengucapan. Dengan meniru pembicara asli, anda akan belajar berbahasa Inggris dengan lancar.
BELAJAR DENGAN CARA ILMIAH
Kami meningkatkan percakapan-percakapan dengan latihan-latihan yang interaktif sehingga anda mampu berlatih dan mengembangkan topik yang telah dipelajari. Latihan-latihan ini dibuat agar dapat merangsang keahlian anda berbahasa dengan cepat dan efisien dari tingkat menghafal jangka pendek ke tingkat menghafal jangka panjang.
Belajar yang baik adalah dimana tersimpannya kemampuan menghafal untuk jangka panjang. Ketika ini terjadi, anda akan mampu untuk berbahasa Inggris secara kreatif dan menggunakannya pada situasi-situasi yang baru.
Sehingga anda menjadi selangkah lebih maju!
BELAJAR DENGAN CARA DEWASA
Sadarilah, bahwa kita bukan anak kecil lagi! Untungnya, anda tetap dapat menggunakan teknik belajar alami yang terjadi ketika anda masih kecil. Tetapi sekarang dapat merangsang keingintahuan anda pada pentingnya belajar bahasa Inggris.
Itulah mengapa kursus di English Training Centre (ETC) dilengkapi dengan materi-materi grammar. Kami mengerti bahwa bagi anda kelancaran berbahasa tidak cukup. Anda ingin bahasa Inggris anda TEPAT. Latihan-latihan yang menarik pada bagian animasi kami serta CD ROM grammar yang interaktif dapat memberi anda rasa percaya diri yang anda butuhkan.
KURSUS KAMI
Dengan teknologi multimedia terkini kami telah menciptakan kursus bahasa Inggris yang sempurna bagi anda, di dalam bentuk CD ROM interaktif yang sukses.
Kursus di English Training Centre (ETC) akan membawa anda pada suatu seri latihan-latihan yang bertahap. Anda memulainya dengan percakapan-percakapan dan latihan-latihan yang mudah, serta berkembang secara cepat dan bertahap pada latihan-latihan yang lebih sulit.
Kursus ini dimulai dengan 3 CD ROM percakapan dalam bahasa Inggris
1. Tingkat pemula
2. Tingkat menengah
3. Tingkat mahir
Setiap tingkat terdiri dari 100 percakapan beserta animasinya yang dikondisikan pada situasi nyata, serta lebih dari 60 latihan-latihan yang interaktif. Ada pula lebih dari 20 latihan-latihan test untuk menilai sejauh mana kemajuan yang telah anda capai.
Dimulai pada adegan pertama dan seterusnya, warna-warna yang tajam, dan teks yang sangat sarat dengan imajinasi dibacakan oleh para pembicara asli dari Inggris akan semakin membuat anda terpesona.
Anda akan langsung hanyut dalam percakapan sehari-hari sejak awal. Percakapan-percakapan yang dibacakan secara jelas, tepat dan lancar oleh para pembicara asli bahasa Inggris akan membuat anda mudah mengerti artinya untuk lebih mendalami pengertiannya. Percakapan-percakapan yang dibawakan secara hidup dalam simulasi visual yang sangat mempesona dan diformat dalam bentuk animasi. Hal ini tidak saja membuat anda mengerti artinya tetapi juga bagaimana percakapan itu cocok dipergunakan pada kenyataan sehari-hari.
Anda dapat mengulangi setiap kata, kalimat, setiap adegan pada percakapan, latihan-latihan, atau test sebanyak yang anda butuhkan. Pada setiap percakapan dilengkapi dengan terjemahan, fungsi untuk melanjutkan kalimat atau mengulanginya. Anda dapat mendengarkan, melihat teks terjemahan atau menghilangkannya menurut keinginan anda. Bisa pula mempercepat atau pun memilih percakapan, latihan dan test yang ingin anda perdalam secara menyeluruh. Semua kelebihan ini akan meyakinkan anda bahwa bahasa Inggris anda mengalami kemajuan.
Kemampuan untuk mengerti bahasa dan rasa antusias akan mengganti rasa kebimbangan dan kecemasan. Sekali anda memulai untuk sukses bertahan pada percakapan-percakapan anda, anda akan merasa lebih percaya diri dan antusias dari sebelumnya dan kemungkinan-kemungkinan untuk menjadi lebih baik akan terwujud.
Selanjutnya, kami memberikan anda 2 CD ROM grammar, dimana setiap CR ROM terdapat lebih dari 90 macam latihan-latihan individu yang sangat interaktif.
4. Latihan Grammar Praktis 1
5. Latihan Grammar Praktis 2
CD ROM grammar kami yang memang diakui memiliki gambar-gambar animasi yang sangat interaktif dan menghibur memang sangat spesial. Mereka memadukan kemampuan teknologi dengan cara yang sangat inovatif dan materi yang sangat mendasar.
Untuk pertama kalinya ini membuktikan bahwa grammar dapat diramu secara menarik dan menyenangkan, tetapi tetap pada instruksi mendasar secara struktural dalam penggunaan bahasa Inggris yang benar.
CD ROM-CD ROM grammar kami akan membuktikan pada anda bahwa grammar bukanlah sesuatu hal yang dirisaukan atau topik yang sulit. Anda akan sekaligus belajar bahasa Inggris dengan cara yang menyenangkan. Sangat MUDAH dan SEDERHANA.
BERSENANG-SENANG SEKALIGUS BELAJAR
Kami percaya bahwa kunci dalam berbahasa Inggris adalah motivasi dan rasa antusias. Itulah mengapa tim English Training Centre (ETC) telah menciptakan materi belajar yang dapat membangkitkan semangat, menarik dan inovatif yang telah tersedia untuk anda.
Kami telah menggunakan teknologi multimedia terkini yang memberi gambar-gambar tentang orang, tempat-tempat dan situasi serta cerita-cerita yang hidup yang akan sangat menyenangkan dan memberi anda inspirasi.
Mari kami ajak anda untuk menjelajah: suatu penjelajahan memasuki dunia berbahasa Inggris. Anda akan sangat tertarik pada apa yang akan anda temukan.
DIarsipkan di bawah: English Tips
« Peranan Bahasa Inggris Bahasa Inggris sebagai sara komunikasi »