Sabtu, 12 September 2009

A. LATAR BELAKANG

Pemuda Muhammadiyah melalui Muktamar yang ke 12 di Surabaya mememutuskan untuk menanata dan memerankan kembali secara optimal KOKAM sebagai salah satu unit aktivitas pembinaan kader yang diarahkan untuk menjadi salah satu bagian dari penampilan dan peran Pemuda Muhammadiyah dalam ikutserta menyelesaikan pelbagai krisis kemanusiaan yang tengan dihadapi bangsa.

Upaya tersebut sekaligus merupakan bentuk percepatan keterlibatan Pemuda Muhammadiyah secvara proaktif dalam berbagai kancah kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai tantangan sejarah yang harus dijawab secara sistimatis dan by disain, di dalam bingkai komitmen untuk “menebar keteladanan, menuai Indonesi yang berperadaban” .

Dalam rangka mengaktualisasikan keputusan tersebut, maka KOKAM dengan visi, misi dan orientasi program barunya memandang strategis perlunya pembinaan sumber daya pimpinan KOKAM Pemuda Muhammadiyah.

B. TUJUAN

1. Mempunyai kemampuan visioner, amanah, dan berdedikasih tinggi.
2. Menguasai tentang KOKAM Pemuda Muhammadiyah.
3. Mempunyai kemampuan pemecahan masalah secara structural yang muncul dari lingkungan intern KOKAM Pemuda Muhammadiyah.
4. Mempunyai kemampuan pengembangan program dan institusi KOKAM.
5. Memiliki kemampuan inovasi dan kreasi untuk mengembangkan ide dan strategis penyelenggaraan misi KOKAM Pemuda Muhammadiyah pada masa kini dan masa depan.
C. TARGET

1. Terwujudnya profil pimpinan KOKAM Pemuda Muhammdiyah yang berorientasi kepada kepentingan visi dan misi KOKAM.
2. Tersedianya staf pimpinan KOKAM Pemuda Muhammadiyah yang memiliki wawasan, keterampilan, sikap integralis dan holistic dalam mengelola KOKAM.
3. Tersedianya staf pimpinan KOKAM Pemuda Muhammadiyah yang memiliki kemampuan mengantisipasi dan pemecahan masalah yang timbu, baik dari persoalan structural maupun dalam pelaksanaan program
4. Berkembangnya system manajemen KOKAM Pemuda Muhammadiyah ke arah yang lebih rasional, efisien dan efektif dalam pemecahan yang bersifat structural maupun programatik.
5. Berkembangnya system manajemen KOKAM Pemuda Muhammadiyah ke arah yang lebih profisional dan proporsional sebagai landasan dalam mengelola program-program baru KOKAM.
Sunnah Bulan Suci Ramadhan

Hadirin Jamaah Isya dan Tarawih rahimakumullah
Ramadhan yang kita berada di dalamnya ini merupakan satu bulan yang sangat istimewa. Saking istemewanya banyak orang menginginkan agar sepanjang bulan itu adalah Bulan Ramadhan. Walaupun hal itu tidak akan mungkin terjadi. Oleh karena itu kita semua ummat Muslim sangat menanti-natikan akan kedatanagnnya.

Untuk itulah ketika Ramadhan tiba seperti saat ini, kita betul-betul memanfaatkan Ramadhan secara optimal. Jika para entrepreneur (pengusaha) memanfaatkan setiap peluang dengan efektif sehingga memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya dalam usaha mereka, para salafus shalih bahkan jauh lebih serius dari apa yang mereka lakukan. Sebab mereka sadar bahwa tidak ada jaminan bahwa pada Ramadhan yang akan datang mereka masih ada di dunia ini dan memiliki kesempatan beribadah seperti ini.

Maka, diantara hal yang perlu dilakukan adalah mengikuti sunnah-sunnah Ramadhan yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW sebagai berikut :
1. Sahur dan mengakhirkannya
Diantara sunnah Ramadhan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW adalah makan sahur. Dalam salah satu hadits beliau bersabda:

تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِى السَّحُورِ بَرَكَةً

Makan sahurlah engkau karena makan sahur itu berkah (HR. Bukhari Muslim)

Sayyid Sabiq dalam Fiqih Sunnah menjelaskan hal yang menyebabkan berkahnya sahur adalah karena ia menguatkan orang yang berpuasa, menggiatkan, dan memudahkannya.

Para Shahabat yang merupakan generasi pecinta sunnah merupakan para pioner dalam mengamalkan sunnah ini. Amar bin Maimun berkata: Para shahabat Nabi Muhammad SAW adalah orang-orang yang paling segera berbukanya dan paling terlambat bersahurnya (HR. Baihaqi dengan sanad yang shahih)

Kapankah waktu yang disebut mengakhirkan sahur yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dan para shahabatnya? Zaid bin Tsabit menjawab itu saat ditanya oleh Anas bin Malik.

Dari Zaid bin Tsabit berkata: "Kami makan sahur bersama Rasulullah SAW, kemudian melaksanakan shalat (Shubuh)", maka saya (Anas) bertanya: "Berapa kira-kira jarak keduanya?" Zaid menjawab "Lima puluh ayat" (HR. Bukhari)

2. Menyegerakan berbuka puasa
Sunnah Ramadhan yang kedua adalah menyegerakan berbuka. Rasulullah SAW bersabda:

لاَ يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ
Manusia tetap dalam kebaikan selagi menyegerakan berbuka (Muttafaq 'alaih)

Ketika matahari telah terbenam dengan jelas, maka disunnahkan untuk segera berbuka. Sebaiknya berbuka adalah dengan buah kurma dan jika tidak ada, maka berbuka dengan minum air.

3. Memperbanyak doa di tengah puasa dan ketika berbuka
Mengapa? Karena doa orang yang berpuasa tidak ditolak oleh Allah SWT, baik saat tengah berpuasa maupun saat berbuka. Rasulullah SAW bersabda :

إن للصائم عند فطره دعوة ما ترد

Sesungguhnya doa orang yang puasa pada saat berbuka tidak tertolak (HR. Hakim, Thabrani, Baihaqi)


dan Hadits lain menyebutkan :
Tiga orang yang tidak tertolak doanya: Imam yang adil, orang yang puasa sampai berbuka, dan orang yang dianiaya (HR. Baihaqi)

Setiap kita pasti memiliki hajat kepada Allah SWT. Setiap kita pasti memiliki masalah dalam hidup ini. Setiap kita tentunya menghadapi problematika. Maka, berdoalah kepada Allah, kita mohon solusi dan jalan keluarnya. Dan yang lebih penting adalah kita berdoa kepada Allah untuk akhirat kita. Takutlah jika kita hanya berdoa untuk kebaikan dunia, kita tidak mendapatkan bagian di akhirat.

Maka di antara manusia ada orang yang bendoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia", dan tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhirat. Dan di antara mereka ada orang yang bendoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka" (QS. Al-Baqarah : 200-201)


4. Menghindari hal-hal yang bisa membuat puasa sia-sia
Terkadang kita jumpai masyarakat kita memaknai puasa hanya sekedar menahan makan dan minum. Sementara lisannya dibiarkan tidak berpuasa, telinganya masih tidak dijaga, atau bahkan tangan dan kakinya melakukan hal-hal yang keji.


Rasulullah bersabda tentang hakikat puasa:
Puasa bukan hanya sekedar menahan makan dan minum, sesungguhnya puasa itu menahan diri dari hal-hal yang sia-sia dan keji (HR. Hakim dan dia menshahihkan sesuai syarat Muslim)

5. Shalat tarawih
Diantara sunnah dalam bulan Ramadhan adalah shalat tarawih; sebuah ibadah sunnah muakkad yang tidak bisa kita jumpai di bulan yang lain. Kesempatan yang langka ini hendaknya kita manfaatkan sebaik-baiknya. Jangan biarkan diri kita kehilangan satu malam pun untuk shalat tarawih.
Dari Abu Hurairah RA. Berkata: "Sesungguhnya Rasulullah SAW menganjurkan shalat malam pada bulan Ramadhan tanpa mewajibkannya", kemudian beliau bersabda: "Barangsiapa yang shalat malam pada bulan Ramadhan karena iman dan mengharap perhitungan (pahala) akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu". (HR. Muslim)

6. Memperbaiki amal dan tadarus Al-Qur'an
Sunnah lainnya pada bulan Ramadhan adalah memperbaiki amal dan tadarus Al-Qur'an. Kita perbanyak tilawah Al-Qur'an juga melakukan tahsin tilawah dan mempelajari Al-Qur'an dan tafsirnya.

Dari Ibnu Abbas RA. Berkata: "Rasulullah SAW adalah orang yang paling dermawan. Dan kedermawanannya memuncak pada bulan Ramadhan ketika Jibril menemuinya dan Jibril menemuinya setiap malam untuk tadarus Al-Qur'an. Sungguh Rasulullah SAW lebih murah hati melakukan kebaikan daripada angin yang bertiup". (HR. Bukhari)

7. Bersungguh-sungguh pada 10 hari terakhir
Sunnah yang biasa terlupakan kaum muslimin pada hari ini adalah pada 10 hari terakhir, yang merupakan puncak dari Ramadhan. Tetapi lebih banyak orang yang menggunakan waktu itu untuk persiapan lebaran dengan belanja atau persiapan mudik, dan lain sebagainya. Sangat bertolak belakang dengan apa yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dan para shahabatnya.

Dari Aisyah RA berkata : "Rasulullah SAW jika telah masuk sepuluh terakhir bulan Ramadhan menghidupkan malam, membangunkan keluarganya dan mengencangkan ikat pinggang". (Muttafaq 'alaih)


Demikian sunnah-sunnah Ramadhan, semoga kita termasuk orang yang mendapat taufiq untuk melakukannya. Amin.

Wassalamu’alikum Wr. Wb.

Sunnah Bulan Suci Ramadhan

Sunnah Bulan Suci Ramadhan

Hadirin Jamaah Isya dan Tarawih rahimakumullah
Ramadhan yang kita berada di dalamnya ini merupakan satu bulan yang sangat istimewa. Saking istemewanya banyak orang menginginkan agar sepanjang bulan itu adalah Bulan Ramadhan. Walaupun hal itu tidak akan mungkin terjadi. Oleh karena itu kita semua ummat Muslim sangat menanti-natikan akan kedatanagnnya.

Untuk itulah ketika Ramadhan tiba seperti saat ini, kita betul-betul memanfaatkan Ramadhan secara optimal. Jika para entrepreneur (pengusaha) memanfaatkan setiap peluang dengan efektif sehingga memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya dalam usaha mereka, para salafus shalih bahkan jauh lebih serius dari apa yang mereka lakukan. Sebab mereka sadar bahwa tidak ada jaminan bahwa pada Ramadhan yang akan datang mereka masih ada di dunia ini dan memiliki kesempatan beribadah seperti ini.

Maka, diantara hal yang perlu dilakukan adalah mengikuti sunnah-sunnah Ramadhan yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW sebagai berikut :
1. Sahur dan mengakhirkannya
Diantara sunnah Ramadhan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW adalah makan sahur. Dalam salah satu hadits beliau bersabda:

تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِى السَّحُورِ بَرَكَةً

Makan sahurlah engkau karena makan sahur itu berkah (HR. Bukhari Muslim)

Sayyid Sabiq dalam Fiqih Sunnah menjelaskan hal yang menyebabkan berkahnya sahur adalah karena ia menguatkan orang yang berpuasa, menggiatkan, dan memudahkannya.

Para Shahabat yang merupakan generasi pecinta sunnah merupakan para pioner dalam mengamalkan sunnah ini. Amar bin Maimun berkata: Para shahabat Nabi Muhammad SAW adalah orang-orang yang paling segera berbukanya dan paling terlambat bersahurnya (HR. Baihaqi dengan sanad yang shahih)

Kapankah waktu yang disebut mengakhirkan sahur yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dan para shahabatnya? Zaid bin Tsabit menjawab itu saat ditanya oleh Anas bin Malik.

Dari Zaid bin Tsabit berkata: "Kami makan sahur bersama Rasulullah SAW, kemudian melaksanakan shalat (Shubuh)", maka saya (Anas) bertanya: "Berapa kira-kira jarak keduanya?" Zaid menjawab "Lima puluh ayat" (HR. Bukhari)

2. Menyegerakan berbuka puasa
Sunnah Ramadhan yang kedua adalah menyegerakan berbuka. Rasulullah SAW bersabda:

لاَ يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ
Manusia tetap dalam kebaikan selagi menyegerakan berbuka (Muttafaq 'alaih)

Ketika matahari telah terbenam dengan jelas, maka disunnahkan untuk segera berbuka. Sebaiknya berbuka adalah dengan buah kurma dan jika tidak ada, maka berbuka dengan minum air.

3. Memperbanyak doa di tengah puasa dan ketika berbuka
Mengapa? Karena doa orang yang berpuasa tidak ditolak oleh Allah SWT, baik saat tengah berpuasa maupun saat berbuka. Rasulullah SAW bersabda :

إن للصائم عند فطره دعوة ما ترد

Sesungguhnya doa orang yang puasa pada saat berbuka tidak tertolak (HR. Hakim, Thabrani, Baihaqi)


dan Hadits lain menyebutkan :
Tiga orang yang tidak tertolak doanya: Imam yang adil, orang yang puasa sampai berbuka, dan orang yang dianiaya (HR. Baihaqi)

Setiap kita pasti memiliki hajat kepada Allah SWT. Setiap kita pasti memiliki masalah dalam hidup ini. Setiap kita tentunya menghadapi problematika. Maka, berdoalah kepada Allah, kita mohon solusi dan jalan keluarnya. Dan yang lebih penting adalah kita berdoa kepada Allah untuk akhirat kita. Takutlah jika kita hanya berdoa untuk kebaikan dunia, kita tidak mendapatkan bagian di akhirat.

Maka di antara manusia ada orang yang bendoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia", dan tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhirat. Dan di antara mereka ada orang yang bendoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka" (QS. Al-Baqarah : 200-201)


4. Menghindari hal-hal yang bisa membuat puasa sia-sia
Terkadang kita jumpai masyarakat kita memaknai puasa hanya sekedar menahan makan dan minum. Sementara lisannya dibiarkan tidak berpuasa, telinganya masih tidak dijaga, atau bahkan tangan dan kakinya melakukan hal-hal yang keji.


Rasulullah bersabda tentang hakikat puasa:
Puasa bukan hanya sekedar menahan makan dan minum, sesungguhnya puasa itu menahan diri dari hal-hal yang sia-sia dan keji (HR. Hakim dan dia menshahihkan sesuai syarat Muslim)

5. Shalat tarawih
Diantara sunnah dalam bulan Ramadhan adalah shalat tarawih; sebuah ibadah sunnah muakkad yang tidak bisa kita jumpai di bulan yang lain. Kesempatan yang langka ini hendaknya kita manfaatkan sebaik-baiknya. Jangan biarkan diri kita kehilangan satu malam pun untuk shalat tarawih.
Dari Abu Hurairah RA. Berkata: "Sesungguhnya Rasulullah SAW menganjurkan shalat malam pada bulan Ramadhan tanpa mewajibkannya", kemudian beliau bersabda: "Barangsiapa yang shalat malam pada bulan Ramadhan karena iman dan mengharap perhitungan (pahala) akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu". (HR. Muslim)

6. Memperbaiki amal dan tadarus Al-Qur'an
Sunnah lainnya pada bulan Ramadhan adalah memperbaiki amal dan tadarus Al-Qur'an. Kita perbanyak tilawah Al-Qur'an juga melakukan tahsin tilawah dan mempelajari Al-Qur'an dan tafsirnya.

Dari Ibnu Abbas RA. Berkata: "Rasulullah SAW adalah orang yang paling dermawan. Dan kedermawanannya memuncak pada bulan Ramadhan ketika Jibril menemuinya dan Jibril menemuinya setiap malam untuk tadarus Al-Qur'an. Sungguh Rasulullah SAW lebih murah hati melakukan kebaikan daripada angin yang bertiup". (HR. Bukhari)

7. Bersungguh-sungguh pada 10 hari terakhir
Sunnah yang biasa terlupakan kaum muslimin pada hari ini adalah pada 10 hari terakhir, yang merupakan puncak dari Ramadhan. Tetapi lebih banyak orang yang menggunakan waktu itu untuk persiapan lebaran dengan belanja atau persiapan mudik, dan lain sebagainya. Sangat bertolak belakang dengan apa yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dan para shahabatnya.

Dari Aisyah RA berkata : "Rasulullah SAW jika telah masuk sepuluh terakhir bulan Ramadhan menghidupkan malam, membangunkan keluarganya dan mengencangkan ikat pinggang". (Muttafaq 'alaih)


Demikian sunnah-sunnah Ramadhan, semoga kita termasuk orang yang mendapat taufiq untuk melakukannya. Amin.

Wassalamu’alikum Wr. Wb.

Jumat, 2009 September 11

Tidak ada komentar:

Posting Komentar